Ket foto: PERLUAS KERJA SAMA AGRO SOLUTION: Tanam perdana demonstration plot (demplot) tanaman jeruk seluas 2.000 meter persegi, di Batu, Jawa Timur. (Telisik Hati)
GRESIK, (Bumi Nusantara News) – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memperluas kerja sama program Agro Solution dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kota Batu. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan tanam perdana demonstration plot (demplot) tanaman jeruk seluas 2.000 meter persegi, di Batu, Jawa Timur, Senin (10/5).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa, program Agro Solution merupakan inisiasi dari holding Pupuk Indonesia (Persero) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani. Untuk itu, Petrokimia Gresik terus berupaya memperluas jangkauan program ini dengan menggarap
berbagai komoditas, tidak terbatas pada padi dan jagung.
“Semakin bervariasi komoditas yang digarap dalam program ini, maka manfaat dari program Agro Solution dapat semakin dirasakan oleh lebih banyak petani,” tandas Dwi Satriyo.
Lebih lanjut Dwi Satriyo mengungkapkan, Kota Batu dipilih karena merupakan salah satu sentra penghasil jeruk di Jawa Timur. Kota Batu juga dipilih sebagai tempat dibangunnya Taman Sains Pertanian (TSP) Jeruk yang diresmikan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu. Hal ini membuktikan bahwa lahan pertanian jeruk di Kota Batu tidak hanya mendukung sektor pertanian, tapi juga menjadi sarana wisata.
“Dengan demikian, program Agro Solution juga akan turut mendorong peningkatan pada sektor lainnya, dalam hal ini pariwisata,” terang Dwi Satriyo.
Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik bersama Kadin Batu menargetkan pelaksanaan Agro Solution pada lahan 3.000 hektare (ha). Dalam kerja sama ini, Petrokimia Gresik akan memberikan kawalan budidaya mulai dari layanan mobil uji tanah, sosialisasi pemupukan berimbang, sampai pada penyediaan pupuk non-subsidi yang berkualitas, serta pendampingan agronomis yang diawali dengan program demplot jeruk.
“Melalui demplot ini petani dapat mengenal kualitas pupuk non-subsidi Petrokimia Gresik, serta dapat menjadi percontohan yang nantinya dapat diduplikasi oleh petani sekitar,” tandasnya.
Sebelumnya, Petrokimia Gresik juga telah menggarap komoditas padi, jagung dan tebu di berbagai daerah melalui program Agro Solution. Ini menjadi wujud dukungan Petrokimia Gresik terhadap ketahanan pangan nasional serta peningkatan kesejahteraan petani.
Tentang Agro Solution
Agro Solution merupakan program yang mengusung konsep usaha pertanian dari hulu hingga hilir. Program ini bertujuan menjaga ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19 melalui peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Dalam program ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas untuk mengawal pertanian di lahan seluas 16.000 hektar, atau 32% dari total target Pupuk Indonesia Grup seluas 50.000 hektar di tahun 2021.
Selama ini para petani masih berhadapan dengan banyak kendala dalam menjalankan
usahanya. Diantaranya seperti rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input (pupuk, pestisida, benih dan lainnya) tidak terjangkau, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya.
Untuk itu melalui program ini, Petrokimia Gresik bersama mitra akan melakukan
pendampingan intensif bagi petani dalam menjalankan usaha pertanian dengan memberikan jaminan sarana produksi dan pemasaran hasil pertanian. (Didik Hendri Telisik Hati)