Ket Foto : LUAR BIASA SIG: Menteri BUMN RI, Erick Thohir pada acara launching produk “Mortar Indonesia” yang di selenggarakan secara virtual, Senin (7/6). (Telisik Hati)
GRESIK, (Bumi Nusantara News) – PT Semen Indonesia Tbk (SIG) melalui anak usaha, PT Mitra Kiara Indonesia (MKI), meluncurkan varian produk baru yang diberi nama “Mortar Indonesia”.
Produk yang khusus membidik segmen premium pasar building material ini, telah tersedia di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga Yogyakarta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengapresiasi langkah transformasi di SIG yang kini lebih dari sekedar produsen semen.
“Buat saya ini bukan dari sekedar peluncuran produk, tetapi salah satu wujud inovasi dan transformasi SIG menjadi BUMN berkelas dunia dan berwawasan masa depan,” kata Erick Thohir, saat peluncuran Mortar Indonesia, secara virtual.
Erick Thohir menjelaskan, adanya platform digital ‘Sobat Bangun’ dan ‘Akses Toko’ adalah contoh baik bentuk transformasi digital SIG, tidak hanya untuk menangkap peluang di masa dan paska pandemi Covid-19, juga merupakan transformasi di era teknologi.
‘Go Beyond Next, sebuah spirit yang sejalan dengan program transformasi BUMN. Selamat untuk SIG atas pencapaian ini, untuk menjadi penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional,” kata Erick Thohir.
Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso, menyampaikan langkah SIG meluncurkan Mortar Indonesia tak lepas dari visi perusahaan yang bertekad untuk menjadi penyedia solusi bahan bangunan terbesar di kawasan regional.
Guna mewujudkan visi tersebut, ada sejumlah strategi yang telah ditempuh SIG. Salah satunya dengan mendorong inovasi produk, termasuk di dalamnya adalah launching produk mortar.
‘Ini semakin melengkapi portofolio produk yang telah existing, seperti produk ThruCrete, DekoCrete, SpeedCrete, Masonry Cement serta produk semen hidraulis PwrPro yang telah mendapatkan sertifikasi bulan Mei kemarin, untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen,” ujar Hendi Prio Santoso.
Dalam setiap operasionalnya, tambah Hendi, SIG juga concern terhadap isu perbaikan lingkungan. Selain memastikan agar proses produksi sesuai kaidah green, SIG juga mengembangkan digitalisasi produk.
“Tuntutan untuk menjalani industri 4.0 tidak bisa dielakkan lagi. Saat ini SIG telah melaksanakan itu, dan bakal mengembangkannya lebih lanjut,” tegas Hendi Prio Santoso. (Didik Hendri Telisik Hati)