GAYENG PENUH SEDULURAN: LWP NU saat diskusi bersama Kepala BPN Gresik. (Telisik Hati)
GRESIK, (Bumi Nusantara News) – LWP NU Gresik terus bergerak guna perbanyak literasi yang akan dijadikan rujukan dalam menjalankan tugas yang diembannya yakni menyelenggarakan penertiban aset wakaf yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama (NU) Gresik, Kali ini LWP NU Gresik menjalin komunikasi dan diskusi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik.
Team LWP NU Gresik disambut langsung oleh Kepala BPN Gresik Asep heri dan pegawai lainnya di ruang kepala BPN Gresik Jumat, 6/8/2021, saat proses berlanjut banyak hal hal yang bisa diambil kesimpulan dari paparan yang disampaikan oleh Kepala BPN Gresik Asep heri.
Kepada media Ketua LWP NU Gresik H.Nurul Huda menyampaikan bahawa diskusi atau kajian bersama ini bertujuan memperbanyak literasi dalam menjalankan tugas dalam bidang wakaf yang kebanyakan berupa aset tanah, sehingga perlu adanya penyamaan persepsi dalam menelaah dan memahami setiap aturan, agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Lebih detail Huda panggilan akrabnya juga menjelaskan poin poin yang disampaikan oleh Kepala BPN Gresik Asep Heri antara lain :
– BPN Gresik mengapresiasi para pejuang wakaf yang gigi dalam melakukan upaya penertiban aset NU yang bersumber dari wakaf, dan Aset Wakaf yang dimiliki NU cukup fantastik sesuai dengan data yang ada sudah tercatat sebanyak 6000 bidang.
– Asep juga menyampaikan dengan upaya penertiban ini diharapkan semua aset NU hasil wakaf bisa tercatat secara tertib yang selanjutnya akan diterbitkan sertifikat dan peta wakaf secara keseluruhan yakni peta wakaf NU yang tersebar di 18 Kecamatan, agar muda diakses secara detail dimana lokasinya, berapa luasnya serta keberuntukanya untuk apa.
– Jika ini bisa terselesaikan maka akan ditingkatkan dari data manual menjadi digitalisasi, untuk itu disini akan digerakkan melalui Team Wakaf terpadu yang terdiri BPN, LWP NU, MWC NU, Ranting NU, dan Pemerintah Desa.
– Team Wakaf terpadu akan menyusun program kerja guna kepentingan mengoptimalkan tata kelola dan pemanfaatnya sesuai standart dan keberuntukanya, menyusun rencana kerja optimalisasi dengan pihak lain jika masih belum bisa memaksimalkan pengelolaan aset tersebut dan dari hasil pengelolaan manfaat itu semua untuk NU, tentunya sesuai dengan ikrar wakaf yang berdasarkan dokumen dokumen yang ada.
– Berharap dari penerbitan dan penertiban tersebut, bisa menjadi program prioritas yang akan tuntas ditahun 2023, sehingga semua aset memiliki bukti kuat dan syah.
Diskusi berjalan lancar dengan tetap menerapkan Protokoler Kesehatan.(WLO/Telisik Hati)