MAKMURKAN PETANI: Bupati Gus Yani didampingi Kepala Dinas Pertanian Gresik, perwakilan dari Petrokimia, Petrokayaku, Petrosida, serta BNI dalam acara Sapa Petani. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Bupati Kabupaten Gresik, Fandi Akhmad Yani dalam rangkaian kegiatan Sapa Petani hari ini, Selasa (28/09), menyambangi petani di Desa Turirejo, Kecamatan Kedamean.
Turut mendampingi Bupati Gus Yani, Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Aninditto, perwakilan dari Petrokimia selaku produsen pupuk, Petrokayaku dan Petrosida sebagai produsen pestisida, serta perwakilan dari Bank BNI yang siap memberikan kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani.
Bupati milenial ini mengawali sambutannya dengan menyapa petani yang sudah tidak sabar menunggu kehadirannya sejak pagi. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga atas kerja keras petani dalam usahanya untuk pemenuhan pangan sehingga Kabupaten Gresik meraih penghargaan Abdi Bakti Tani.
“Penghargaan Abdi Bakti Tani yang saya terima kemarin, sejatinya adalah penghargaan kepada njenengan semua Bapak Ibu tani Kabupaten Gresik. Terima kasih atas upayanya dalam peningkatan produktivitas Padi,” ujar Bupati Yani disambut tepuk tangan petani Desa Turirejo.
Di samping permasalahan klasik dunia pertanian seperti ketersediaan pupuk, kualitas benih, serangan hama, permodalan dan harga waktu panen raya, Bupati Yani juga menggaris bawahi mengenai ketersediaan lahan pertanian.
“Dengan kemajuan daerah, banyak lahan yang dialih fungsikan dari yang peruntukannya untuk lahan pertanian, tetapi nyatanya dialih fungsikan menjadi fungsi lain. Jangan sampai kemajuan suatu daerah menggerus lahan pertanian,” pesan Gus Yani.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini Pemerintah Daerah bersama DPRD Kabupaten Gresik sedang bersama-sama menggodok peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayah, yang tujuannya untuk menjaga luas lahan pertanian agar tidak semakin berkurang di wilayah Kabupaten Gresik.
“Sektor pertanian ini tidak boleh diremehkan, terbukti di masa pandemi seperti saat ini, sektor pertanian adalah sektor yang bisa bertahan menembus keterbatasan yang ada,” tandasnya.
Gus Yani juga memberikan apresiasi kepada petani yang memiliki inovasi dalam bidang pertanian. Salah satunya adalah penanaman komoditas selingan yang bisa ditanam setelah masa panen.
“Tanaman selingan ini merupakan nilai tambah bagi petani, tentunya dipilih tanaman yang minim resiko, seperti Tembakau di Balongpanggang atau Bawang seperti di sini,” pungkas Bupati Gus Yani. (Didik Hendri Telisik Hati)