PANEN FITNAH: Kades Sekapuk Abdul Halim (AHA). (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpanya. Peribahasa ini cocok buat Kades Sekapuk Abdul Halim. Betapa tidak, ikhtiar kerasnya memajukan desa justru berbuah fitnah.
Kades yang berhasil mengubah Sekapuk yang sebelumnya Desa Tertinggal menjadi Desa Miliarder justru difitnah menarik upeti, pungli, bahkan dituding korupsi dan menggelapkan dana kompensasi dari PT Polowijo, perusahaan besar yang ada di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah Gresik.
Kades yang berhasil mengubah lahan bekas tambang Kapur dan tempat pembuangan sampah menjadi wisata Setigi yang indah mempesona ini juga difitnah menguasai wisata milik desa menjadi wisata milik pribadi. Fitnah yang disebar di jejaring media sosial (medsos) ini menuding adanya patung Kades Sekapuk Ki Begawan Setigi bukti jika wisata Setigi dijadikan milik pribadi.
Tidak cukup sampai di situ, Kades berpenampilan nyentrik, berjenggot dan berambut gondrong ini benar-benar panen fitnah, bahkan sempat dicaci maki warganya sendiri. Kesuksesannya membawa nama harum Sekapuk hingga mancanegara membuatnya diserang habis-habisan.
Prestasinya membawa Setigi juara 1 se-Kabupaten Gresik, bahkan level Asia, hingga menjadi satu-satunya Kades di Gresik yang diundang khusus di acara Kick Andhy Show Metro TV, justru menuai iri dengki. Bahkan ada yang kepanasan, hingga berusaha keras untuk menjatuhkan mantan nahkoda dan santrinya Mbah Yai Ghofur Sunan Drajat ini.
Lalu, bagaimana reaksi Kades Sekapuk Abdul Halim (AHA) terkait banyaknya fitnah yang menyerang dirinya, hingga disebar di jejaring medsos? Simak baik-baik klarifikasi yang ditulis Kades di akun Facebooknya atas nama Abdul Halim:
Terkait penggalan video warga yang beredar sebab datang ke balai desa dengan kata kasar dan diartikan ngluruk kades…
Masalah Gunung, Patung dan Pungli bahkan ada tuduhan Kades dikasih kenyang perusahaan.
Terkait nominal kompensasi pendapatan sah desa, selain dari perusahaan juga dapat dari pasar.
Sebagai gambaran saya tulis ini:
Kompensasi PT Polowijo ke Pemdes Sekapuk:
= 14.800.000/bln × 12 bln
= 177.600.000/thn × 6 thn
= 1.065.600.000/ 1 periode kepemimpinan kades.
#Bagian_terkecil_Kebutuhan_ Pemdes:
-Insentif Ketua RT RW
400.000/bln × 34 orang = 13.600.000
-Insentif linmas dan konsumsi jaga
50.000/bln × 30 orang = 1.500.000
Total 13.600.000 + 1.500.000 = 15.100.000
“Jika dihitung nilai kompensasi dan kebutuhan, apakah bijak jika uang itu dimakan Kades? Apakah bijak jika kalian bicara Kades korupsi uang kompensasi dan menggelapkan dana tersebut?” ungkap Kades Abdul Halim.
Disinggung terkait adanya patung dirinya di wisata alam Setigi, dengan tenang Kades AHA menjelaskan, pembuatan patung sudah ada Perdesnya dan menjadi kesepakatan bersama. Tujuannya sebagai ikon bahwa wisata Setigi benar-benar dibangun dari swadaya masyarakat. (Didik Hendri Telisik Hati)
Video Klarifikasi Kades Abdul Halim
Untuk lebih jelasnya, silakan diputar sampai tuntas video klarifikasi ini. Jika kurang paham, tanyakan ketua RT setiap tanggal satu rapat rutin.
Saya klarifikasi ini sebab tidak ingin ada gagal paham maupun tuduhan yang tidak benar pada Pemdes.
#Clethukan_AHA
Orang aneh itu dia menyadari jika Hidup hanya sekali, ternyata bisa happy jika mencaci maki, bukan malah happy sebab hidupnya migunani.