IKHTIAR TANGGULANGI BANJIR KALI LAMONG: PPMGB bersama ABPEDNAS langsung kawal CSR Kali Lamong bebaskan Gresik dari banjir. (Telisik Hati)
Paguyuban Pengusaha dan Masyarakat Gresik Barat Bersama ABPEDNAS Turun Langsung Kawal CSR Kali Laomong
BUMINUSANTARANEWS.COM – Banjir Kali Lamong masih menjadi permasalahan yang serius beberapa tahun terakhir di Kabupaten Gresik saat musim penghujan. Hal ini disebabkan Intensitas curah hujan yang tinggi dan endapan lumpur di aliran sungai yang memadat dan meninggi, sehingga menghambat lancarnya aliran air.
Kondisi ini bisa memperburuk desa sekitar, terutama yang berada di dataran rendah, dan ini perlu dilakukan tindakan meskipun sulit untuk mencegahnya. Berbagai upaya pun dilakukan oleh berbagai pihak guna meminimalisir banjir serta kerugian yang dapat ditimbulkanya.
Seperti saat ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas PUTR bidang sumber daya air, dengan melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, diantaranya pengerjaan normalisasi Kali Lamong sepanjang 6 km, dengan target rampung pada akhir Nopember 2021 ini.
Momen ini tak lepas dari perhatian Paguyuban Pengusaha dan Masyarakat Gresik Barat (PPMGB). Dengan penuh semangat PPMGB turut serta dalam upaya tersebut, yakni dengan mengumpulkan Corporate Sosial Responsibility (CSR) untuk berpartisipasi kepada lingkungan sekitar desa yang terdampak banjir.
Kali ini, para pengurus PPMGB serta perwakilan masyarakat melalui ABPEDNAS (Asosiasi BPD Nasional) Gresik bersama Pemdes Morowudi, Sukoanyar dan Putat Lor, ikut terjun langsung ke titik lokasi Dusun Kletak Desa Putat Lor sebagai tindakan kongkrit turut serta mengawal CSR yang disalurkan dalam bentuk kegiatan fisik normalisasi, yakni pengerukan endapan lumpur Kali Lamong, yang diawali rapat koordinasi pihak terkait dan tumpengan sederhana di Balai Desa Morowudi Kecamatan Cerme, Rabu (3/11/2021).
Pada acara tersebut, Kepala Desa Putat Lor Ahmas Zainuri menyampaikan masukan agar dilakukan pengerukan di titik lokasi Kali Avur Morowudi dan pembuatan dam tanggul yang jebol di Dusun Kletak Putat Lor.
Senada disampaikan Kepala Desa Morowudi M. Soleh berharap adanya kegiatan normalisasi di tahun ini minimal mengurangi dampak banjir yang biasa terjadi 7-8 hari berharap bisa 2-3 hari, bahkan tidak banjir lagi.
Sementara Ali Sa’dan selaku perwakilan masyarakat sekaligus anggota BPD / ABPEDNAS dari Desa Morowudi, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gresik (PUTR-SDA) serta BBWS Bengawan Solo, dan PPMGB atas rencana pembangunan tanggul Ini, semoga bisa minimalkan dan mengurangi debit air saat hujan.
Sedangkan Atok Ali selaku Pengurus PPMGB berharap semoga dengan adanya kegiatan normalisasi kali lamong ini akses jalan dapat dilewati secara normal sehingga roda perekonomian tidak terganggu. (Didik Hendri Telisik Hati)