SEJAHTERAKAN PETANI: Ketua Dewan Pembina APEDI Jatim M Badrin Tholchah saat memantau lahan pertanian di Desa Deketagung Sugio Lamongan. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – DPD Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) Jawa Timur terus bergerak membantu pemerintah memulihkan ekonomi di masa pandemi, utamanya menyejahterakan masyarakat petani. Untuk itu, sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan petani, DPD APEDI Jatim (Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia – Jawa Timur) mulai mengolah lahan sawah untuk ditanami padi organik, di Desa Deketagung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.
“Alhamdulillah setelah dilakukan uji tanah sawah di Deketagung beberapa waktu lalu dengan kondisi PH tanah agak basa 7-8, maka saat ini APEDI Jatim mulai mengolah lahan sawah Deketagung seluas 2 hektar untuk ditanami padi organik” kata Ketua Dewan Pembina DPD APEDI Jatim, M. Badrin Tholchah, Selasa (9/11/2021).
Menurut Gus Badrin, sapaan akrabnya, proses pertanian organik di Deketagung ini ramah lingkungan, karena tidak menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Proses ini akan menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di dalamnya.
“Proses pertanian organik dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, serta membangun ekosistem yang berkelanjutan. Proses pertanian organik juga dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). Karena pupuk yang digunakan itu pupuk pupuk organik, seperti kompos, pupuk hijau maupun pupuk hayati. Untuk pemberantasan hama menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasikan secara alami,” ungkap Gus Badrin.
Ditambahkan, selain menyuburkan tanah, padi organik hasil budidaya di Deketagung ini akan diproses tanpa poles (tanpa bahan pengawet), sehingga menjadi beras organik yang jika dikonsumsi akan mengurangi kadar urea dalam darah yang selama ini telah menumpuk, karena kebiasaan mengkonsumsi beras yang dipupuk dengan urea.
Selain itu, lanjutnya, dapat mengurangi kadar logam berat dalam darah, karena penggunaan insektisida kimiawi. Hal inilah yang dapat mencegah tubuh terserang berbagai macam penyakit berbahaya yang pada dasa warsa terakhir banyak diderita oleh masyarakat.
“Beras organik memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, sehingga aman dan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Beras organik baik untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo,” terangnya.
Gus Badrin juga menjelaskan, bahwa selain kesuburan tanah dan peningkatan kesehatan masyarakat, manfaat pertanian organic di Deketagung ini akan lebih menguntungkan petani, karena hasilnya bisa 2 kali lipat dan harga jual padi organic lebih tinggi dari padi biasa.
“Pertanian organik ini, dimungkinkan hasilnya 2 kali lipat bahkan lebih, meskipun peningkatannya secara bertahap seiring dengan perbaikan kondisi tanahnya. Dengan hasil produksi yang bagus, dan HPPnya lebih efisien, maka dengan harga yang ada di pasaran saat ini, InsyaAllah keuntungannya (margin) masih memadai. Karena Pupuk dan Unsur Hara yang diaplikasikan adalah diambil dari KOHE (Kotoran Hewan Ternak) dan Urine Hewan Ternak yang selama ini dianggap sebagai limbah dan tidak berharga,” bebernya.
Untuk diketahui, pengolahan sawah seluas 2 hektar secara organik di Deketagung berjalan dengan baik. Para petani begitu bersemangat mengerjakannya. Semoga dengan adanya pertanian organik di Kabupaten Lamongan dapat kembali menyuburkan tanah sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menyesejahterakan petani di masa depan.
“Kami sangat senang adanya pertanian organik di Deketagung ini. Semoga sawahnya jadi subur dan petaninya sejahtera serta kualitas kesehatan masyarakat meningkat dengan nanti mengkonsumsi beras organik hasil pertanian organik Desa Deketagung,” harap Aldy, pemuda Deketagung yang terlibat kegiatan ini. (Didik Hendri Telisik Hati)