LESTARIKAN LINGKUNGAN: Keluarga Pecinta Alam HISSMAKASA SMA Kanjeng Sepuh Sidayu saat menanam pohon di kawasan lahan bekas tambang. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Keluarga Pecinta Alam (KPA) HISSMAKASA SMA Kanjeng Sepuh Sidayu kembali menggugah spirit pelestarian lingkungan dan hutan dengan menanam pohon di kawasan lahan bekas tambang.
Gerakan ini diselenggarakan dengan mengusung tema “Menanam Mata Air, Menebang Air Mata”. Langkah kecil pemulihan lahan bekas tambang ini sebagai upaya nyata dari organisasi pecinta alam, dalam hal ini KPA HISSMAKASA terhadap kelestarian lingkungan terkait urgensi lahan kritis yang ada di wilayah Gresik Utara.
“Kegiatan ini setiap tahun kami selenggarakan di berbagai tempat di wilayah Gresik Utara. Pada momen ini, sengaja kami rangkai bersama dalam peringatan DIES MAULIDIYAH HISSMAKASA ke-26,” terang Khoirur Rijal selalu Pembina KPA HISSMAKASA, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut Rijal memaparkan, tujuan kegiatan ini, yakni sebagai wujud ajakan terhadap siapa pun yang merasa masih membutuhkan nafas segar di wilayah Gresik Utara. Selain itu, sebagai media edukasi tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan hutan, mengingat kondisi lahan hutan yang ada di Wilayah Gresik Utara semakin hari semakin berkurang karena aktivitas ataupun kebutuhan pembangunan infrastruktur.
Selain anggota KPA HISSMAKASA sendiri, sambung Rijal, event ini juga diikuti oleh beberapa organisasi Pecinta Alam di Wilayah Gresik Utara dari unsur Sispala, .apala dan Freelance. Pihaknya juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ketanen sebagai wilayah yang ditempati kegiatan pecinta alam.
“Alhamdulillah, gerakan menanam pohon ini juga didukung oleh beberapa instansi swasta, mulai dari PT. Keluarga Sejahtera Group, PT. Antariksa Nusantara Indonesia Group, UD. Gresik Super, UD. Sinar Jaya dan sejumlah instansi lainnya dengan menanam serta membagikan total keseluruhan 1000 pohon di beberapa wilayah Kecamatan Panceng,” benernya.
Masih kata Rijal, kegiatan semacam ini akan terus digaungkan dalam upaya menumbuhkan kesadaran semua unsur dan lapisan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan hutan.
“Bahwa manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas, penyumbang oksigen terbanyak adalah tumbuh-tumbuhan dan hutan sebagai kampung halaman dari donatur oksigen yang dihirup manusia. Mari kita jaga bersama. Kita menanam, semoga tumbuh. Salam lestari!” pungkasnya. (Khoirur/Telisik Hati)