MENDADAK SIDAK PDAM: Bupati Gus Yani saat Sidak PDAM Giri Tirta yang berkantor di Jalan Permata Kompleks Perumahan Bunder Asri Kecamatan Kebomas. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Sehari pasca dicopotnya seluruh jajaran Direksi PDAM Giri Tirta, Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani langsung melakukan sidak sekaligus evaluasi di kantor PDAM Giri Tirta, Jalan Permata Kompleks Perumahan Bunder Asri Kecamatan Kebomas, Selasa (4/1/2022). Bupati yang akrab disapa Gus Yani ini didampingi Sekda Ahmad Washil, Plt Dirut PDAM Giri Tirta Gunawan Setjadi, Plt Dirtek PDAM Giri Tirta Widjajani Lestari, Kadis Pol PP Suprapto, dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Gunawan Purna Atmaja.
Hasilnya, cukup mencengangkan! Satu per satu kebobrokan manajemen PDAM Giri Tirta Gresik terkuak. Dalam rapat evaluasi dipimpin langsung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama manajemen baru dengan jajaran kepala cabang dan unit terungkap banyak anggaran yang tidak masuk akal.
Betapa tidak! Ternyata PDAM yang selama ini berdalih merugi, sehingga tidak bisa menyetor pendapatan asli daerah (PAD), akhirnya terungkap, anggaran dialokasikan untuk dana pensiun mantan pejabat dan pengadaan seragam pegawai. Dana pensiun Rp 8 miliar dan pengadaan baju seragam Rp 600 juta per tahun.
“Saya pastikan anggaran itu kita stop. Mohon maaf kita belum bisa memberikan anggaran tersebut karena kewajiban BUMD adalah untuk memberikan bantuan ke PAD belum dilakukan,”tegas Bupati Fandi Akhmad Yani usai rapat evaluasi di kantor pusat PDAM Giri Tirta Gresik pada Selasa, 4 Januari 2021.
Rapat evaluasi dilakukan di lantai dua kantor PDAM Giri Tirta Gresik berlangsung selama 3 jam, mulai pukul 13.00 WIB itu tertutup untuk wartawan. Bupati Fandi Akhmad Yani melanjutkan, anggaran pensiun dan pengadaan baju seragam dihentikan karena kondisi keuangan perusahaan sedang terancam kolaps. Keuangan sedang kritis. Gus Yani mengumpamakan kondisi PDAM Giri Tirta Gresik masuk perawatan intensif care unit (ICU).
“Penggunaan anggaran harus efisiensi dan efektif. Harus mengencangkan ikat pinggang,”kata Bupati 36 tahun itu. Akan tetapi, imbuhnya, belanja kebutuhan yang urgent untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan diperbolehkan. “Apa yang menjadi kebutuhan hari ini, dan memang butuh silakan belanja. Bukan mindset pengadaan. Pengadaan yang tidak penting. Seragam dsb stop. Cukup. Jangan sekali-sekali belanja kalau tidak sesuai kebutuhan,” tegasnya serius.
Mengapa harus mengencangkan ikat pinggang? Kondisi PDAM Giri Tirta Gresik ini sakit. PDAM kondisinya lagi di ICU. “Belanja harus efektif dan efisien,”tegasnya lagi. Apalagi, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik sedang mencari tambahan meningkatkan PAD. Pemkab Gresik mengubah mekanisme retribusi parkir dari konvensional, memakai karcis menjadi cashless tujuannya untuk meningkatkan PAD.
“Kami mengajak seluruh jajaran PDAM mulai dari cabang dan bagian yang ada di internal PDAM untuk merubah mindset mereka. Bahwasanya pemerintah hari ini bersusah payah mencari PAD, mulai merubah parkir dari tunai menuju cashless. Ini tujuannya untuk peningkatan PAD. Masak di PDAM malah membuat kerugian-kerugian. Yang seharusnya BUMD untung. Tidak ada lagi BUMD rugi. Kalau rugi, bubar saja! Kita setengah mati menaikkan pendapatan,” katanya.
Seperti diberitakan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani merombak jajaran Direksi Perumda Giri Tirta Gresik. Pasalnya, manajemen perusahaan penyedia air bersih itu dianggap gagal memenuhi kebutuhan dasar bagi warga Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Serta hasil audit Inspektorat Pemkab Gresik menemukan kejanggalan penggunaan anggaran penyertaan modal Rp 25 miliar pada 2019 lalu.
Ada dua surat keputusan (SK) yang diteken oleh Bupati termuda, 36 tahun di Gresik itu. Dua SK itu Nomor 821.2/708/HK/437.12/2021 tentang Pemberhentian Siti Aminatus Zariyah dari Jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Giri Tirta Kabupaten Gresik. Dan SK Nomor: 821.2/709/HK/437.12/2021 tentang Pemberhentian Direktur Teknik Perumda Giri Tirta Harisun Awali.
Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani menunjuk Gunawan Setiadji, Asisten II Pemkab Gresik sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) dan Widjajani Lestari sebagai Plt Direktur Umum (Dirum) Perusahaan Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik per 31 Desember 2021.
Menanggapi Keputusan berani seorang Bupati Gus Yani ini, Direktur LSM Gresik Ekologi dan Observasi, Jhon Oi menegaskan, jika tidak sesuai perencanaan, ke mana anggaran Rp 25 Miliar itu? Siapa yang bertanggung jawab atas anggaran 25 M itu? Lalu, apa dengan dipecatnya jajaran direksi bisa mengembalikan anggaran 25 M, jika tidak apa sangsinya?
“Mana Kejaksaan Gresik yang katanya mendapatkan penghargaan menyelamatkan aset daerah? Bisa tidak menyelamatkan APBD Rp 25 M, meski jajaran direksi PDAM sudah dipecat? Selain itu, berani tidak Sekda baru menindaklanjuti temuan Inspektorat terkait anggaran 25 M yang ternyata hanya 3,6 M yang sesuai perencanaan. Lalu, anggaran yang lainnya ke mana dan untuk apa?” cetus Jhon Oi dengan nada meledak-ledak. (Didik Hendri Telisik Hati)