JAGA GRESIK AMAN KONDUSIF: Kapolres bersama Dandim Gresik saat menggelar pertemuan dengan sejumlah perguruan silat. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Perguruan silat di Kabupaten Gresik duduk bersama Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis dan Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Taufik Ismail. Pertemuan ini untuk koordinasi menjaga keamanan situasi di Gresik, Senin (24/1/2022).
Perguruan pencak silat yang dipanggil adalah PSHT dan IKS PI Kera Sakti.
“Setiap ada permasalahan saya akan profesional apabila kasus belum bisa diselesaikan karena kurangnya saksi dan bukti. Terkait kegiatan perguruan pencak silat kami mengharapkan selesai kegiatan tidak ada yang memakai Uniform perguruan pencak Silat, mengingat dapat pemicu gesekan antar perguruan pencak silat,” terang Kapolres.
Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail menyampaikan, dalam waktu dekat ada kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), memantau kedatangan mereka di wilayah masing-masing.
“Kami mengharapkan mari jaga bersama sama Terkait situasi Kondusivitas di wilayah Gresik,” ujarnya.
Sukamto Ketua PSHT Gresik menuturkan ini merupakan pertemuan yang ke tiga kali di mana dalam pertemuan pada malam hari ini dengan tujuan menjaga situasi dan ketertiban dan keamanan di wilayah Kabupaten Gresik serta menjaga keharmonisan antar perguruan.
Terkait dengan adanya komunitas, pihaknya dari perguruan pencak silat tidak ada instruksi terkait kegiatan tersebut dan mengharapkan terkait adanya kopdar kalau bisa dibubarkan mengingat kegiatan tersebut menimbulkan tidak kenyamanan, ketertiban di wilayah Gresik.
“Bahwa saat ini permasalahan di PSHT Gresik masih ada beberapa permasalahan yang belum selesai, sehingga banyak tekanan pada anggota kami untuk menanyakan perkembangan permasalahan tersebut. Namun kami selaku Ketua Cabang beserta pengurus bisa meredam anggota dengan tujuan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Gresik,” tandasnya.
Sementara Jefry Ketua IKA PI Kera Sakti sebelumnya sudah melakukan musyawarah pusat di Madiun yang membahas terkait komunitas dan sama sekali tidak ada instruksi dari cabang maupun ranting.
“Kami juga tidak akan tebang pilih, bila mana ada anggota kami yang berurusan dengan proses hukum, kami akan menyerahkan sesuai proses hukum yang berlaku,” tutur Jefry. (Didik Hendri Telisik Hati)