BERSAMA BANGUN GRESIK: Kadis Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (CK PKP) Kabupaten Gresik saat bincang santai bareng insan media. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Pengembangan kota Gresik menjadi salah satu topik yang dibahas dalam ngobrol santai antara Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (CK PKP) dengan insan wartawan Gresik yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Kafe Angon Jiwo, di Jalan Kapten Dulasem, Gresik, Jumat (28/1/2022).
Pengembangan kota Gresik untuk mendukung pusat pemerintahan yang apik nan elok, tercetus saat Kepala Dinas CK PKP Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah minta masukan para wartawan yang hadir untuk program Dinas CK PKP.
Ketua KWG, M. Syuhud Almanfauluty yang diberikan waktu untuk memberi usulan mengungkapkan, bahwa Pemkab Gresik sudah waktunya memikirkan, dan memprogramkan untuk pengembangan kawasan Kota Gresik.
Sebab, keberadaan kota Gresik atau kota lama Gresik saat ini yang di antara 5 kawasan jalan akan ditata untuk program “Kotaku” tak memungkinkan untuk pengembangan kawasan kota. Sebab, tingkat hunian maupun gedung untuk usaha, dan sentra perekonomian sudah overload (penuh). Sementara Kabupaten Gresik terus berkembang.
“Sudah waktunya Pemkab Gresik membuat trobosan program pengembangan kota untuk mendukung pusat pemerintahan yang ada di Jalan Dr. Wahidin SH,” ucap Syuhud.
Menurut Syuhud, untuk pengembangan kawasan Kota Gresik bisa ke arah Kecamatan Cerme, Duduksampeyan, atau Manyar.
“Saat ini Pemkab Gresik sudah harus mulai berfikir wilayah-wilayah tersebuat akan diploting untuk apa untuk mendukung pengembangan kota Gresik, misal kawasan niaga, perhotelan, perkantoran, sentra perekonomian, kawasan permukiman, dan sektor lainnya. Sehingga bisa tertata apik,” tuturnya.
Dikatakan Syuhud, pengembangan kawasan kota Gresik ini menjadi penting sebab Kabupaten Gresik merupakan kota industri. Ada ribuan industri berdiri, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN), maupun penananam modal asing (PMI).
Para pemodal atau pengusaha yang memiliki usaha di Gresik sejauh ini masih banyak yang pilih tinggal di kota lain seperti Surabaya, karena tempat hunian maupun hotel lebih nyaman dan representatif.
“Sehingga, belanja mereka, makan mereka di kota lain. Dengan demikian pendapatan masuk di daerah lain,” beber wartawan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com yang bertugas di Kabupaten Gresik ini.
Tentunya, tambah Syuhud, untuk mewujudkan program pengembangan kawasan Kota Gresik, Pemkab Gresik harus berkolaborasi dengan semua pihak, pengusaha, masyarakat, pemerintah pusat serta masyarakat dalam menyiapkan sarana penunjang, seperti jalan dan infrasruktur lain. “Insya Allah Gresik bisa,” tandasnya.
Sementara itu, Ida Lailatus Sa’diyah menyambut baik usulan itu. Namun, demikian Ida mengaku harus kordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Akan saya sampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bappeda),” katanya.
Pada kesempatan ini, Ida juga menyampaikan sejumlah program Dinas CK PKP pada tahun 2022. Di antaranya, penataan kawasan kota Gresik lama dengan menata 7 ruas jalan, dengan anggaran dari APBN Rp 48 miliar.
Ketujuh kawasan jalan itu adalah, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Agus Salim, Jalan KH Zuber, Jalan Malik Ibrahim, Jalan Setiabudi, Jalan AKS Tubun, dan Jalan di Kramat Inggil, semuanya di Kecamatan Gresik.
Proyek yang dijadwalkan dikerjakan Pemerintah Jawa Timur (Pemprov Jatim), dengan merubah kondisi 7 kawasan menjadi kawasan eksotis.
Ia kemudian mencontohkan di Jalan Basuki Rahmat Gresik. Di kanan dan kiri sepanjang ruas jalan tersebut akan dikasih trotoar (pedestrian) untuk pejalan kaki seluas 6-7 meter.
“Jadi, kanan dan kiri di Jalan Basuki Rahmat trotoarnya akan diperluas (diperlebar) antara 6-7 meter. Boxculvert yang ada akan dibuat tertutup semua untuk pedestrian, ” jelasnya.
Di kawasan tersebut juga akan disulap menjadi kawasan kolonial. Semua infrastruktur akan dibuat model kolonial seperti lampu, tanaman dan asesoris penunjang lain. Gardu Suling akan dipercantik, sehinga bisa dibuat selfie pengunjung.
Masih di Jalan Basuki Rahmat, untuk jenis tanaman teduh saat belum fix. Ada rencana pohon-pohon peneduh di kanan, dan kiri jalan saat ini dipertahankan. Ada yang direncanakan sebagian diremajakan kemudian ditanam pohon lain.
Kemudian, di Jalan Agus Salim, akan disulap menjadi kawasan Arab. Desain pembangunan kawasan tersebut akan disesuaikan dengan kawasan Arab, mulai lampu, dan sarana penunjang lain.
Kemudian kawasan Jalan Setiayabudi sekitar Klenteng disulap menjadi kawasan Pecinan.
” Untuk Jalan Setiayabudi atau kampung pecinan sudah dikerjakan dengan dana APBD Gresik,” terangnya.
Ditegaskan, desain kawasan jalan tersebut sesuai dengan kawasan Cina. Mulai lampu hias, dan sarana penunjang lain. Proyek penataan tujuh kawasan tersebut selain untuk mempercantik, juga untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar.
” Nanti pemilik rumah di sekitar jalan bisa manfaatkan rumahnya untuk berjualan. Namun, tak boleh buka bedak, tenda jualan di areal sudah ditata, karena hanya untuk pejalan kaki. Nanti akan ada petugas Satpol PP yang akan patroli di kawasan-kawasan tersebut untuk menertibkan masyarakat yang melanggar,” katanya.
“Untuk ruas jalan lain akan dibangun dengan menyesuaikan wilayah saat ini,” imbuhnya.
Selain itu, Dinas CK PKP juga tengah menangani penataan saluran perkotaan agar tak banjir.
“Tahun ini kami juga ada program penataan Kawasan Mina Politan, di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu. Kawasan sungai Bengawan Solo didata dengan dan DAK (dana alokasi khusus). Nantinya disana rumah-rumah di bibir sungai akan mundur sepanjang 15 meter untuk pedestrian. Nanti rumah-rumah dibangun seragam model durung Bawean, sehingga tampa elok untuk kawasan wisata,” pungkasnya. (Didik Hendri Telisik Hati)