BERKAH ZIARAH MAKAM SUNAN GIRI: Abdul Khamid ST Cakades Yosowilangun Manyar didoakan Qobul jadi Kades oleh KH. Fahrul Alam, putra KH. Usman Al-Ishaqi Probolinggo. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – Tepat pada moment Hari Jadi Kota Gresik yang jatuh pada 9 Maret, Abdul Khamid ST Calon Kepala Desa (Cakades) Yosowilangun, Kecamatan Manyar, bersama tim suksesnya mengelar ziarah ke makam Sunan Giri.
Dalam waktu bersamaaan, Abdul Khamid ST bertemu dengan KH. Fahrul Alam, putra KH. Usman Al-Ishaqi Probolinggo di dalam kompleks Makam Sunan Giri.
Dalam pertemuannya, Abdul Khamid ST menyampaikan permohonan doa restu dan dukungannya agar bisa terpilih menjadi KadesYosowilangun, Kecamatan Manyar Gresik yang lebih Maju. Alhamduliilah, spontan diamini oleh KH. Fahrul Alam selaku Pimpinan Manakib Al-Ishaqi Probolinggo.
Tepat pukul 13.00 WIB, Abdul Khamid ST melakukan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Fahrul Alam yang diikuti ratusan Santrinya di Makam Sunan Giri.
Tak Lupa, KH. Fahrul Alam Al Ishaqi Probolinggo memberikan air doa kepada Abdul Khamid.ST Agar Allah SWT mengijabahi niat tulusnya menjadi Kades Yosowilangun periode 2022 – 2028.
Selain itu, Abdul Khamid ST bersama rombongan juga melakukan napak tilas ke situs Giri Kedaton yang merupakan kerajaan pertama di wilayah Gresik. Sekaligus sebagai pusat pemerintahan dan penyebaran agama Islam di abad ke 15.
Sementara, Mbah Mukhtar Juru pelihara / Kuncen Giri Kedaton menyampaikan, sowanan ini sekaligus napak tilas yang dilakukan Abdul Khamid ST agar bisa mengingatkan kembali perjuangan para Waliyullah di Gresik.
“Kita semua khususnya generasi milenial harus tahu sejarah kebesaran atau kejayaan Kerajaan Giri Kedaton yang dipimpin Kanjeng Sunan Giri. Karena telah memberi andil besar dalam syiar agama Islam dan menciptakan kerukunan beragama hingga Gresik dikenal seantero dunia pada waktu itu atau zaman dahulu kala,” ungkapnya.
Tak hanya itu, sambung Mbah Mohtar, dahulu Gresik sangat dikenal sebagai pusat perdagangan (bisnis) yang sangat terkenal tak hanya oleh orang-orang pribumi. Namun, juga orang-orang dari luar negeri seperti pedagang dari Cina, Persia hingga Eropa.
“Makanya jika Gresik saat ini sangat pesat dengan industri dan perdagangan laut maupun darat. Bahkan, diprediksi bakal menjadi pusat perdagangan di Indonesia dengan dibangun PT Freeport. Ini menandakan Gresik pada saatnya nanti akan kembali menjadi pusat perdagangan Nusantara seperti halnya pada zaman dahulu,” papar mbah Mohtar yang dikenal sangat sabar dan teliti dalam menceritakan sejarah Giri Kedaton.
Berikut sejarah yang disampaikan Mbah Mohtar Juru Kunci Giri Kedaton:
Situs Giri kedaton ketika itu berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan penyebaran agama Islam di abad ke 15
Pendiri Giri kedaton adalah Kanjeng Sunan Giri bin Syekh Maulana Ishaq bin Jumadil Qubro.
Di masjid besar Sunan Ampel pada Th 1.462 M Sunan Giri melakukan pernikahan 2 sekaligus dalam sehari;
A.Menikah dengan Dewi Murtosiyah ( putri sunan Ampel)
Mempunyai Anak ;
Nyai Gede Kukusan, Sunan Dalem,Sunan Tegal Wangi,Nyai Gede Selo luhur,Sunan kilen,Sunan Kidul,Nyai Gede Sawon, Sunan Wruju.
B.Menikah dengan Dewi Wardah ( Putri Sunan Bungkul)
Mempunyai Anak bernama Pangeran Pasir Batang yg terkenal dengan Raden Supeno
Sejarah Giri Kedaton
Raden Paku belajar pendidikan bidang tasawuf dan pemerintahan yg diasuh dan dibimbing oleh maulana ishak( Ayahnya sendiri)
Ketika selesai pendidikannya Sunan Giri diberi segenggam tanah oleh ayahnya untuk mencari tempat sesuai Mutu Baku tanah itu guna tempat memperjuangan Syiar Agama Islam yg dikawal langsung oleh Syekh Kujo dan Syekh Grigis.
Sekembalinya dari samudera Pasai, ia menemui Sunan Ampel untuk membicarakan hal ini. Kemudian Raden Paku mulai melakukan ritual penelusuran, di pegunungan di Gresik bahkan DiGunung Wurung Sunan Giri menghentikan semedinya karena Ibu Asuhnya Nyai Gede Pinatih yg bergelar Grand Lady of Gresik meninggal Dunia pada 12/13 Syawal 1478 M dimakamkan di kebungson Gresik
Ritual berlangsung cukup lama dan Raden Paku terus berpindah dari gunung ke gunung. Hingga suatu malam bertepatan malam ke 40 hari dia melihat seberkas cahaya ketika dia sedang berdoa tengah malam di Gunung Batang. ada biar Cahaya jatuh di puncak antara Gunung Batang dan Sumber.
Esok harinya Raden Paku turun dari Gunung Batang dan membersihkan dirinya disebuah Sumur Gemuling dan melakukan perjalanan di mana cahaya itu dilihatnya.
Sesampai di puncak atas titik keberadaan cahaya itu, Kanjeng Sunan Giri mencocokkan Segenggam tanah dengan tanah di atas puncak itu dan ternyata sama persis yang dicarinya selama ini.
Dijuluki Sunan Giri karena mendirikan pesantren Giri dalam bahasa Sansekerta gunung diterjemahkan sebagai Giri.
Babad ing Gresik menyebut pesantren Giri sebagai “Kerajaan Giri” dan dipimpin oleh Raden Paku, dan diangkat sebagai “Raja Pendhita” dan bergelar Prabu Satmata dengan kata lain pesantren Giri sebagai “kerajaan ulama”.
Sunan Giri mempunyai nama asli Muhammad Ainul Yaqin. Di samping itu, ia mempunyai banyak julukan, yakni Joko samudero ,Raden Paku, Ainul Yakin, Sultan Abdul Faqih, dan Prabu Satmoto.
Sunan Giri Mendirikan Giri Kedaton
Dalam Babad Gresik disebutkan Raden Paku mendirikan “Kedaton Tondo Pitu “ yaitu bangunan istana bertingkat tujuh di atas sebuah bukit yang dikenal bernama “Giri Kedaton”.
Peristiwa pembangunan Kedaton ini diambil masa waktu Candra sangkala yang berbunyi “ Sumedya Resik Ker Wulu “ yaitu menunjukkan angka tahun 1408 Saka atau 1486 Masehi, sejak itu, Raden Paku. bergelar Sunan Giri atau Rajah Bukit
Setahun berikutnya Sunan Giri diangkat menjadi Nata (Kepala Pemerintahan ) dengan gelar Prabu Satmata, dan sebagai Pandita (Pemimpin umat Islam ) dengan gelar Tetanggul Khalifatul Mukminin ditandai dengan Candra Sangkala berbunyi Trusing Luhur Dadi Hajiyang menunjukkan angka tahun 1409 Saka, 1487 Masehi yang bertepatan Hari / Tanggal :Jum’at Pon, 9 Maret 1487 M atau12 Rabbi’ul Awal 894 H .
Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gresik mengeluarkan Surat Keputusan tanggal 2 November 1991 Nomor 248 tahun 1991 tentang penetapan Hari Jadi Kota Gresik tanggal 9 Maret 1487 M dan diumumkan dalam lembaran Daerah Kabupaten Gresik. (Soekarman, 2003).
Sunan Giri Lahir di Blambangan Banyuwangi pada tahun Saka Candra Sengkala “Jalmo orek werdaning ratu”
(1365 Saka)atau 847 H / 1443 M
Sunan Giri Wafat :
Pada tahun Saka Candra Sengkala “Sayu Sirno Sucining Sukmo”
(1428 Saka)
Hari / Tanggal : Jum’at Legi.
24 Rabbi’ul Awal 912 H /14 Agustus 1506 M.
Masa Pemerintahan Giri Kedaton
Dengan Susunan kepemerintahan kesultanan Giri Kedaton
1.Kanjeng Sunan Giri
( 1487 – 1506 ) 19th
2.Kanjeng Sunan Dalem
R.zainal Abidin/Ali sumodiro
( 1.505- 1.545 ) 40 th.
3.Kanjeng Sedoing Margi
( 1.545 – 1.548 ) 3 th
4.Kanjeng Sunan Prapen
( 1.548 – 1605 ) 57 th.
Anumerta Sunan Prapen ,Sunan Mas Ratu Fatikhal atau Syekh maulana Fatikhal.
Sunan Prapen adalah Raja Giri yang paling besar setelah Sunan Giri dan ramalan Ratu joyoboyo dapat dilihat dalam kitab Musasar yg digubah Sunan Prapen.
5.Kanjeng Kawis Guwo
( 1.605 – 1.616 )
6.Panembahan Agung Giri
( 1.616 – 1.636 )
7. Panembahan Mas Witono/Sideng Rena ( 1.636 – 1.660)
setiap pergantian Raja Giri ke I s/d Giri ke 7 tidak ada pertumpahan Darah / Perebutan Kekuasaan
Pemerintahan Giri Kedaton mengalami kemunduran setelah mendapat serangan Amangkurat I dan II dari kerajaan Mataram di Jawa tengah yang berkoalisi dengan VOC, dan benar-benar runtuh pada bulan April tahun 1680 Masehi, setelah itu Giri Kedaton diperintah oleh orang-orang yang bukan keturunan / dinasti giri, tetapi orang-orang atas perintah Mataram /Campur Tangan Mataram
Antara lain;
8..Pangeran Puspa Ita (1660–1680)
9.pangeran wirayadi 1.680 -1703 M
10 Pangeran singonagoro ( 1.703 M -1.725 M)
11.Pangeran singosari ( 1.725 – 1.743 M)
Bahkan tertulis di kitab kitab kuno bahwa Giri kedaton adalah tempat do’a yg paling dihijabah di Gresik setelah Makkah al karoma karena kandungan tanahnya persis sama dimakkah dan menjadi pilihan kanjeng Sunan Giri,” Pungkas Mbah Mohtar.
Abdul Khamid ST Cakades Yosowilangun mengatakan bahwa apa yang dilakukannya untuk mensuriteladani, kebijaksanaan Sunan Giri saat memimpin atau menjadi raja di zaman Kerajaan Giri Kedaton.
“Tujuan saya melakukan ini semua, agar saya bisa belajar dan mengambil hikmah dari cara Kanjeng Sunan Giri menjadi Raja dan memimpin Gresik yang arif dan bijaksana kepada rakyat atau masyarakat pada zamannya.
Supaya jika nanti saya terpilih menjadi Kepala Desa (Kades) Yosowilangun pada Pilkades 26 Maret mendatang, bisa amanah layaknya yang dicontohkan Kanjeng Sunan Giri,” ujarnya disela-sela kegiatan napak tilas yang dilakukannya, Rabu (9/3/2022). (Gus Gilang/Telisik Hati)