Penulis: Maghfur/Telisik Hati
BN News.com – Omah Jogja Jatim menggelar Kongkow dan Diskusi Moderasi Beragama bersama Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI di Fakultas Kopi pada Kamis (29/09/2022).
Acara bertajuk “Pemuda, Islam dan Gerakan Moderasi Beragama” tersebut diikuti oleh puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAI Qomaruddin, PMII Evolusi Universitas Qomaruddin, Alumni PMII Jogja, dan beberapa mahasiswa.
Kasubag Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI, Rizki Riyadu Topeq mengatakan moderasi beragama perlu digalakkan di berbagai daerah karena moderasi bergama itu tidak hanya teori.
“Pertama, di sini saya ingin menjalin silaturahmi. Moderasi Beragama ini harus dikampanyekan, disebarkan, itu prinsip pertama,” kata Topek, dalam acara yang dipandu oleh Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, Hasan Mahfudh.
Di samping itu, Topeq juga menambahkan bahwa moderasi beragama juga mempunyai prinsip anti-kekerasan, bahwa moderasi beragama “menolak segala hal yang berbau kekerasan. Tidak boleh asal tawur. Ketiga, moderasi beragama harus menghargai tradisi lokal.”
“Yang paling penting, prinsip keempat, moderasi beragama juga harus ikut aturan negara yang ada, kalau di Indonesia berarti UUD. Jika menyeleweng, berarti tidak moderat,” tambahnya.
Pada gilirannya, Ketua Omah Jogja Jatim, Moh. Hisyam menjelaskan mengapresiasi Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI yang telah memfasilitasi mahasiswa untuk penguatan moderasi beragama.
“Dengan adanya penguatan moderasi beragama ini, dan Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI, yang telah memfasilitasi, harapannya ke depan moderasi beragama ini juga digalakkan oleh para pemuda, karena mereka adalah generasi penerus, harus dikuatkan dulu,” kata Hisyam. (Maghfur/Telisik Hati)