Penulis: Olip/Telisik Hati
BN News.com – Bertempat di gedung pertemuan Diknas Benjeng sejumlah perwakilan siswa SD se kecamatan Benjeng berlatih tadi siang, Selasa (15/11). Kegiatan yang dimulai pukul 12.00-13.30 WIB ini sangat diminati oleh para siswa. Guru pendamping setiap lembaga pun ikut serta dalam latihan tari ini.
Kegiatan nonakademik yang seperti ini sangatlah mendukung potensi kreasi seni gerak pada siswa terutama. Selain menjadikan wahana untuk menyehatkan tubuh, dengan menari saraf motorik dan sensoriknya akan terlatih menerima perintah pelatihnya. Mereka berangkat dari sekolah masing-masing didampingi oleh guru pendamping.
Seperti halnya Fenny Alvionita selaku guru UPT SDN 100 Gresik (Dermo) menjelaskan bahwa keberadaannya di lokasi tersebut sudah hampir satu jam yang lalu. “Setiap lembaga hanya mendelegasikan 2 siswa saja,” terangnya.
Octavyanan Noer Wahyu Ningrum lulusan Sarjana pendidikan Universitas Negeri Surabaya ditemui saat melatih tarian khas Jawa Timur mengatakan, sebanyak 35 siswa yang mewakili SD s-Kecamatan Benjeng ini tampak kompak dalam mengikuti gerakan yang diperagakannya.
“Sudah hampir 3x pertemuan, anak-anak hafal tariannya. Saya mengajak mereka untuk terus bersemangat, dengan hitungan atau ketukan yang disesuaikan dengan iramanya,” ujar Vyna panggilan akrabnya.
Menurut Lita, salah satu guru dari SDN Balong Tunjung juga menambahkan bahwa ekstra tari yang diselenggarakan oleh Diknas Benjeng ini perlu dilanjutkan di sekolah masing-masing agar ilmunya bisa ditularkan ke semua siswa.
“Tari Remo merupakan tarian khas Jawa Timur yang patut kita lestarikan. Kegiatan ini, bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga atas tarian daerah kita sendiri. Karena nantinya, pertunjukan Tari Remoh menjadi hiburan yang dinanti saat di sekolah ada acara pertemuan dan lain sebagainya,” ungkap Lita sembari menunjuk siswanya yang sedang asik menirukan pelatih di depan.
Lenggak-lenggok pelatih menari di depan sambil mengibaskan selendang miliknya. Sesekali siswa diajak untuk menghitung gerakan sesuai ketukan agar serasi. Kolaborasi gerakannya juga begitu mudah diikuti. Nampaknya Vyna memang pelatih profesional yang telah berpengalaman di bidang seni tari.
“Semoga semakin banyak siswa yang menyukai seni tari dan bisa bergabung bersama kami disini, khususnya dalam menari tarian daerah Jawa Timur. Tidak menutup kemungkinan, kelak akan kami ajarkan pula tarian khas daerah lain di Indonesia. Hal ini karena Indonesia itu kaya budaya daerah. Sebagai generasi muda, marilah kita lestarikan dan junjung tinggi keanekaragaman budaya bangsa kita!” Ajak Vyna mengakhiri latihan. (Olip/Telisik Hati)