Penulis📚 Mbah Singo/Telisik Hati
BN News.com – Tujuan diwajibkannya puasa Ramadan adalah agar orang orang yang beriman menjadi hamba hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebuah ketaqwaan yang mempunyai 2 demensi, membentuk nambah sebagai Sholih Pribadi (hablum minallah) dan hamba menjadi Sholih sosial (hablum minannas).
Sholih Pribadi; manusia sebagai hamba Tuhan menjalankan puasa dalam konteks privasi dirinya dengan Allah SWT. Sebagaimana dalam hadits hudsi Allah menjelaskan “Puasa itu hanya bagi-Ku dan Aku akan membalasnya”. HR. Bukhori Muslim.
Sholih Sosial; Puasa menjadikan hamba punya kepekaan sosial, selama satu bulan ditempah ia akan sadar akan kebutuhan orang lain, mempunyai sifat tenggang rasa, amanah, toleran juga bijak dalam bersikap dan bergaul.
Dari hamba yang mempunyai Keshalihan pribadi dan Keshalihan Sosial inilah diharapkan terbentuknya struktur birokrasi yang sholeh dan sehat pula. Sebab segala bentuk permasalahan yang ada di masyarakat, mulai dari kebodohan, kemiskinan, rusaknya moral dll. Timbul dari produk pemerintah yang tidak amanah, tidak memihak masyarakat, kebijakan yang menelikung, menipu masyarakat melalui janji janji politik yang melangit namun nol kosong, juga korup para pejabatnya.
Oleh sebab itu, ibadah puasa jika dilakukan dengan baik, ia akan menjadi perisai diri, yang menghantarkan diri menjadi pribadi yang bertakwa dalam segala dimensi. (Mbah Singo/Telisik Hati)
*Mbah Singo PenaHidup, 3 April 2023