Penulis📚 Didik Hendri Telisik Hati
BN News.com – Demi mewujudkan ketahanan pangan desa, pascapandemi Covid-19, Pemerintah Desa. ( Pemdes) Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, menyulap lahan Tanah Kas Desa(TKD) menjadi setra budidaya tanaman Hidroponik. Dan siapa sangka, upaya Pemdes Klangonan membangkitkan kembali geliat ekonomi warganya diakhir November 2022 itu, kini telah berbuah manis. Hasil panen tanaman Hidroponik Klangonan banyak diburu warga hingga luar kota.
Muhammad Ajir Sayuthi, S.Pd, Kepala Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, mengatakan, Hidroponik Klangonan Lestari tidak hanya sebagai salah satu upaya Pemdes Klangonan untuk program ketahanan pangan warga. Namun program ini juga kini telah menjadi salah satu tujuan alternatif edukasi siswa dalam menambah khasanah keilmuan.
Menurut Kades Ajir, sentra tanaman Hidroponik Pemdes Klangonan mulai dimanfaatkan instansi dan lembaga pendidikan untuk pengenalan dini dalam dunia pertanian dan pemahaman akan sayur sayuran segar tanpa bahan kimiawi yang dapat dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan asupan serat.
“Green House Klangonan Lestari Desa Klangonan ini mulai berdiri pada bulan November 2022 silam. Dan alhamdulillah sekarang hasilnya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Kalau musim panen tiba, jadi lokasi eduwisata sejumlah instansi dan lembaga pendidikan di Gresik. Anak- anak sekolah biasanya kesini untuk memetik sayur- sayuran segar langsung dari tangkainya,” tutur M. Ajir, Kades Klangonan, Selasa ( 17/10/2023).
Kades Ajir menegaskan jika saat ini pihak Pemdes Klangonan, Kebomas Gresik, terus melakukan berbagai trobosan, selain program ketahanan pangan Desa Klangonan dengan membuat tanaman hidroponik, kini pihak Desa juga telah berfokus pada pengenalan dan studi ke instansi dan sekolah- sekolah, khususnya yang ada di wilayah Gresik.
“Saat ini kita menjual dan mengenalkan produk produk hasil panen kita ke sekolah sekolah terdekat Klangonan. Menjual ke pedagang keliling,” kata Kades Ajir.
Sementara itu, Hengky Setiawan, Perangkat Desa Klangonan yang merupakan Ketua Program Ketahanan Pangan Dana Desa tahun 2022 itu menegaskan, jika ide awal hidroponik ( bercocok tanam tanpa menggunakan tanah) itu bermula dari keinginan Pemdes Klangonan, agar ibu ibu rumah tangga di Klangonan memiliki kegiatan yang dapat membantu perekonomian mereka pascapandemi Covid- 19.
“Jadi selain perangkat desa, juga ada ibu ibu warga desa yang ikut membantu dalam kegiatan budidaya tanaman hidroponik Klangonan. Awalnya mereka secara sukarela. Dan sekarang kan sudah ada hasilnya, sehingga ibu ibu juga dapat tambahan pendapatan dari hidroponik ini,” tutur Henky.
Masih menurut Hengky, pihak Pemdes Klangonan kedepannya tidak hanya melakukan budidaya tanaman Hidroponik. Saat ini saja Pemdes Klangonan juga telah memulai membudidayakan ikan lele dalam ember plastik besar yang ditempatkan di depan area balai desa.
“Semenjak berdiri hingga saat ini sudah berjalan 3 tahun. Untuk pengurusan diatur piket. Adapun tanaman Hidroponik yang telah dikembangkan yakni Seledri, Selasa dan Pakcoy. Ada sebanyak tujuh instalasi Hidroponik dan satu instalasi pembibitan,” jelas Hengky.
Sambil menunjukkan aneka sayur- sayuran Hidroponik segar pada awak media, perangkat desa Klangonan yang usianya masih terlihat muda itu, lalu memperagakan tahapan demi tahapan dalam proses pembibitan tanaman Hidroponik hingga akhirnya bisa dipetik dan jual ke pasaran.
“Untuk saat ini pangsa pasarnya ya ibu rumah tangga yang ada di sekitar Desa Klangonan, pedangan sayur keliling. Sebagian juga ada yang dipesan oleh sekolah- sekolah untuk media pembelajaran pengenalan sayur- sayuran segar tanpa bahan kimiawi,” tutup Hengky.
Sementara itu, Camat Kebomas, Moch Jusuf Ansyori, menyambut baik trobosan ekonomi yang dilakukan Pemdes Klangonan. Menurut Jusuf, semakin banyak desa berdaya yang mampu membangkitkan sektor ekonomi warganya, akan semakin mempercepat terwujudnya Indonesia menjadi negeri Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghafur ( Sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya).
“Kalau setiap Desa di seluruh Indonesia ini bersama- sama membangkitkan sektor ekonomi warganya, maka kesejahteraan segera terwujud, kemiskinan akan sirna dan Indonesia akan menjadi negara yang makmur yang disegani bangsa- bangsa lain di dunia,” pungkasnya. (Didik Hendri Telisik Hati)