Penulis📚✍️ Syafik Hoo/Telisik Hati
BN News.com – Dua Pengawas Madrasah Baru ditugaskan di Kecamatan Dukun. Keduanya akan menjadi bagian dari satuan lembaga pendidikan untuk akademik, manejerial dan mengelolah di satuan pendidikan. Pengawas Madrasah tersebut berstatus PNS yang ditunjuk oleh pejabat berwenang untuk mengawasi secara penuh, khususnya di wilayah Kecamatan Dukun.
Untuk diketahui, jumlah lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada 29 se-Kecamatan Dukun. Sedangkan tempat atau letak dari lembaga pendidikan di Kecamatan Dukun, ada 2 lembaga pendidikan yang di berada di Selatan Sungai Bengawan Solo, yakni MI Misbahul Ulum Desa Baron dan MI Thoriqotul Asyfiya’ Dusun Petisari, Desa Babaksari Dukun.
Kegiatan ta’arufan atau perkenalan Pengawas Madrasah baru pun digelar di Lembaga Pendidikan MI Tarbiyatul Athfal, Desa Bangeran, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik dengan melibatkan seluruh Kepala Madrasah MI se-Kecamatan Dukun, Senin (27/11/2023). Pengawas Madrasah Baru di Kecamatan Dukun, yakni Drs. H. Muhlas Burhan, M.Pd dan Elly Natalina, S.Pd, M.Pd.
Ahmad Nurus Shobah Ketua KKMI Dukun mengatakan, Alhamdulillah hari ini kita bisa hadir dalam pertemuan silaturrahim dengan pengawas madrasah baru, yakni Pak Muhlas dan Bu Elly. Semoga bisa memberikan yang terbaik bagi lembaga pendidikan di Dukun. “Tentu hal-hal yang berkaitan dengan program madrasah atau KKMI Dukun ke depannya akan dibahas bersama-sama,” katanya.
Shobah berharap KKMI Dukun tetap menjaga dan membangun kebersamaan dengan pengawas madrasah dalam rangka sinergitas kolaborasi untuk bersama memajukan madrasah yang hebat, mandiri, dan bermartabat.
Sementara itu tuan rumah H. Najihur Rofiq Kamad MI Tarbiyatul Athfal Desa Bangeran mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan silaturrahim Bapak Ibu Pengawas dan Kamad se-Kecamatan Dukun di lembaga MI Tarbiyatul Athfal dalam keadaan sehat walafiah.
“Bila ada sesuatu yang kurang dalam pertemuan ini, kami meminta maaf mewakili teman teman dari MI Tarbiyatul Athfal, baik dalam hal pelayanan dan fasilitas. Sekali lagi, kami mohon maaf yang sebesar besarnya,” ucapnya.
Di akhir pertemuan diagendakan dengan pembahasan beberapa program, yakni bimtek atau pelatihan kewirausahaan. Hal ini termasuk hasil tindak lanjut PKKM Kepala Madrasah yang sangat minim dalam penguasaan dan materi tentang Kewirausahaan serta praktiknya di lapangan. (Syafik Hoo/Telisik Hati)