Penulis📰 Amin/Lutfi/Telisik Hati
BN News – Dusun Raba kini sepi tak lagi berpenghuni. Pasalnya, pasca dihantam gempa dahsyat, kondisi rumah warga banyak
yang rata dengan tanah. Warga Dusun Raba, Desa Lebak, Kecamatan, Sangkapura Pulau Bawean, Kabupaten Gresik ini sebagian warganya hidup di tepi pantai. Saat gempa, muncul semburan lumpur dari dalam tanah.
Sebanyak 5 rumah hancur total, yang lain rusak berat dan rusak ringan. Kini, tempat ini sepi tak berpenghuni. Saat ini mereka menempati tenda-tenda secara mandiri dan di keluarganya di atas. ‘Sementara Pak Kades berusaha agar masyarakat bisa kembali ke rumah bagi yang masih bisa ditempati,” ungkap Sholihul Amin, Kepala Cabang Nurul Hayat (NH) Gresik yang turun langsung membantu warga terdampak bencana gempa Bawean.
Bahkan, sejak gempa hingga malam ini, Tim Nurul Hayat setia membersamai warga terdampak bencana gempa bumi di Pulau Bawean. Betapa tidak, selain menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya, NH juga membuka dapur umum untuk sahur dan berbuka puasa bersama.
“Masyarakat masih trauma, karena guncangan masih kerap terasa, sehingga mereka memilih tinggal di tenda-tenda darurat pengungsian. Untuk itu, kami membuka dapur umum, agar warga tetap bisa sahur dan buka puasa di Bulan Suci Ramadan ini,” ungkap Kepala Cabang NH Gresik Sholikhul Amin didampingi Sahabat Lutfi, Koordinator Staf Layanan Sosial NH yang juga ikut terjun langsung ke Pulau Bawean, Kamis (28/3/2024).
Apalagi, gempa susulan di Bawean Gresik, tak kunjung berhenti. Bahkan, hingga pukul 17.20 WIB, sore kemarin, gempa susulan terjadi sekitar 327 kali.
Sebab itu warga Pulau Bawean khawatir dan memilih mengungsi ke tempat yang dinilai lebih aman.
Mereka mengungsi di kantor Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Sebagian besar bahkan memilih tidur di luar rumah.
Data Pusdalops BPBD Jatim menyebutkan, saat ini jumlah pengungsi mencapai 34.049 jiwa. Karena jumlah pengungsi terus bertambah, Tim BPBD Jatim bersama tim gabungan dari BPBD Gresik, TNI, Polri dan relawan, mendirikan sejumlah tenda darurat.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengatakan, pihaknya mendirikan tenda ukuran 4×4 meter di Dusun Gunungmas dan Dusun Raba, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura.
Selain tenda, BPBD Jatim juga terus mendistribusikan bantuan logistik dari Posko induk di Kecamatan Sangkapura ke beberapa titik, seperti Posko Dapur Umum (DU) Tagana di Kecamatan Tambak, dan Posko Dapur Umum TNI di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sangkapura.
Terharu dengan kondisi tersebut, Nurul Hayat membantu menyediakan kebutuhan logistik dapur umum untuk buka puasa dan sahur. “Alhamdulilah mereka tetap berpuasa meski dalam kesusahan,” bebernya.
“Semoga Allah memberi kekuatan untuk masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Pulau Bawean ini. Bagi para donatur yang mau ikut berbagi sahur dan buka puasa ke penyintas Gempa Bawean, bisa melalui Link donasi: zakatkita.org/gempabumi,” terang alumni Ponpes Maskumambang Dukun Gresik ini.
Sebagaimana diketahui, telah terjadi gempa bumi dengan Episenter gempa terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 Km. Berdasarkan Nomenklatur dari BMKG, gempa bumi ini dinamakan Gempa Bawean lantaran lokasi episenter gempa yang berada dekat dengan Pulau Bawean.
Pasca bencana gempa berkekuatan magnitudo (M) 6.5 dengan kedalaman 10 km tersebut mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat.
Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit rusak ringan.
Gempa Bawean juga mengakibatkan 7 orang mengalami luka luka. Empat diantaranya dari Kecamatan Tambak dan tiga korban luka lainnya berasal dari Kecamatan Sangkapura Bawean. Sebagaimana rilis resmi BMKG, gempa Bawean ini tidak mengakibatkan gelombang tsunami.
Menyusul kejadian tersebut, Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi mulai 22 Maret hingga 11 April 2024. (Amin/Lutfi/Telisik Hati)