Penulis📰 Didik Hendri Telisik Hati
BN News – Prihatin dengan kondisi Salimah (65) dan Sumiyati (63) warga jalan Yos Sudarso, Kelurahan Bedilan, Kabupaten Gresik, Caleg DPR RI terpilih Nila Yani Hardiyanti dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tergerak hatinya untuk mengulurkan bantuan pada kedua ibu-ibu lansia tersebut.
Bantuan berupa beras dan uang tersebut, diberikan langsung melalui Tim Pemenangan Kabupaten, Isa Ansori dan Berlian dengan didampingi Koorcam, Achmad Zilham dan Koordes, Jauhari.
Salimah dan Sumiyati yang baru saja mengalami musibah karena rumahnya hangus dilalap si jago merah ini merasa senang karena ada yang masih peduli dengan kondisi mereka. Bahkan ia tak menyangka, jika mendapat bantuan dari Adik perempuan Bupati Gresik.
“Gak nyangka kalau dapat bantuan, ya senang sekali dapat beras sama uang. Terima kasih mbak Nila sudah peduli dengan kami yang baru saja kena musibah,” ucapnya, Rabu (17/04/2024).
Meski merasa terbantu, Salimah dan Sumiyati masih mengerutkan dahinya. Alasannya, ia tak bisa bertemu langsung dengan perempuan muda dan cantik yang menjadi wakilnya di senayan. Harapannya, ia bisa berjumpa langsung di lain waktu.
“Iya belum pernah ketemu sama orangnya langsung. Pinginnya bisa ketemu langsung sambil mau ngucapin terima kasih banyak karena bantuan ini kami merasa terbantu,” pungkasnya.
Sementara Nila saat dihubungi melalui WhatsApp mengaku, semula ia sudah berencana memberikan sendiri bantuannya kepada Salimah dan Sumiyati. Namun karena ada keperluan mendesak, ia mengutamakan bantuannya diterima lebih dulu.
“Sebetulnya sudah saya agendakan hari ini untuk datang di lokasi. Tapi ada urusan urgen yang tidak bisa ditunda. Jadi kalau urusan ketemu bisa dijadwalkan di lain waktu yang penting bantuannya bisa dirasakan terlebih dulu,” ujar Mbak Nila sapaan akrabnya.
Dikatakan Mbak Nila, ia ingin memberikan manfaat bagi korban yang tertimpa musibah. Nila merasa sedih dan prihatin karena mereka harus tertimpa musibah saat kebanyakan orang sedang berhari raya.
“Tentu saya merasa sedih dan prihatin. Mereka seharusnya di momen pasar bandeng bisa bergembira, terlebih di hari raya Idul Fitri bisa merayakan lebaran seperti warga muslim lain pada umumnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, rumah Salimah dan Sumiyati hancur lebur tak tersisa saat malam kontes bandeng kawak. Beruntung, saat terjadinya kebakaran kedua rumah itu dalam kondisi sepi karena Salimah dan Sumiyati bersama ketujuh saudaranya sedang makan di luar. (Didik Hendri Telisik Hati)