Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
BN News – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memborong delapan penghargaan sekaligus, dua penghargaan predikat 5 Stars dan enam penghargaan 4 Stars dalam ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2024 yang diselenggarakan di Semarang, beberapa waktu lalu. Perolehan ini menjadi bukti jika Petrokimia Gresik disiplin dan inovatif dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, inovatif dan disiplin dalam menerapkan SMK3L merupakan instrumen penting bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing. Selain itu juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik untuk menjaga kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.
“Petrokimia Gresik merupakan objek vital nasional yang tidak boleh berhenti operasional bisnisnya untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Apalagi tahun 2024 ini, Pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, dan Petrokimia Gresik melalui Pupuk Indonesia mendapat amanah yang cukup besar sehingga harus optimal dalam penyalurannya. Karena itu, inovatif dan disiplin menerapkan SMK3L adalah keniscayaan,” tandas Dwi Satriyo.
Disampaikannya, penerapan SMK3L juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik dalam memberikan perlindungan bagi konsumen, dalam hal ini petani melalui ketersediaan stok pupuk, baik ritel komersil maupun pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.
“Ketika petani membutuhkan, pupuk tersebut sudah ada di kios. Ketersediaan pupuk ini akan berdampak pada produktivitas pertanian, kesejahteraan petani, dan ketahanan pangan nasional. Hal ini akan mustahil jika Petrokimia Gresik mengabaikan SMK3L,” tandasnya.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo menambahkan, Petrokimia Gresik akan senantiasa inovatif dalam menjalankan SMK3L. Hal ini akan memudahkan Petrokimia Gresik dalam memitigasi risiko yang ada dan melakukan pencegahan.
Dalam beberapa program K3 di perusahaan, Petrokimia Gresik juga melibatkan masyarakat sekitar, seperti di pelaksanaan Bulan K3 beberapa waktu lalu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang sinergis dengan masyarakat sekitar dalam rangka bersama menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kesadaran K3 tidak hanya dibangun Petrokimia Gresik untuk karyawan, tapi juga bagi masyarakat sekitar, sehingga penerapan K3 semakin optimal,” pungkas Dwi Satriyo.
Sementara itu, ICC-OSH merupakan ajang tingkat nasional untuk mendemonstrasikan keunggulan dalam penerapan SMKL di era digitalisasi. Berbagai perusahaan BUMN dan swasta dari seluruh Indonesia ikut berkompetisi untuk unjuk gigi atas penerapan K3 yang optimal dari masing-masing perusahaan. Total ada 79 tim yang berkompetisi dalam ajang ICC-OSH tahun ini.
Sedangkan, 8 Penghargaan yang diraih terdiri dari Dua penghargaan 5 Stars ini diraih Petrokimia Gresik melalui tim PA PLUS (dari Departemen Produksi IIIA) dan RESTU (Departemen Perencanaan & Pengendalian TA). Sementara untuk predikat 4 Stars diraih Petrokimia Gresik dari tim POST (Departemen Produksi IIIB), tim TAAT, tim PATIGENI, dan tim HUMIDITY masing-masing dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Terakhir 4 Stars juga diraih melalui PURE dan SLOW dari Departemen Lingkungan. (Didik Hendri Telisik Hati)