Penulis📰✍️ Amin/Telisik Hati
BN News -Tim Sigab Nurul Hayat (NH) Gresik kembali mengunjungi Pulau Bawean. Sejak awal gempa hingga 2 bulan lebih pasca gempa Nurul Hayat hadir mensupport masyarakat terdampak. Sampai saat ini ada 700 lebih getaran gempa dengan intensitas kecil.
Kondisi saat ini, sudah berdiri hunian-hunian darurat/sementara yang dibangun oleh instansi, organisasi dan NGO. namun warga terdampak masih belum semuanya mendapatkan.
Hunian-hunian sementara itu tersebar di kecamatan Sangkapura dan Tambak. Ada yang berbahan terpal juga ada yang berbahan kalsibot. Pembangunannya pun tak jauh dari rumah aslinya.
Sementara itu, bantuan untuk pembangunan rumah dari pemerintah pusat masih belum ada kejelasan kapan dicairkan. Baik rumah yang rusak berat hingga ringan. Sementara data terverifikasi sudah masuk ke pemerintah pusat. Masyarakat masih terus menunggu bantuan tersebut.
“Sambil menunggu bantuan dari pusat turun, Nurul Hayat juga akan membantu menyediakan kebutuhan primernya berupa rumah tumbuh dengan konsep daur ulang. Hunian daur ulang itu nama kerennya Recycle House,” ungkap Sholikhul Amin, selaku Tim Sigab NH Gresik, Kamis (6/6/2024).
Konsepnya melibatkan masyarakat melalui gotong royong sesama penerima manfaat. Ini dilakukan agar masyarakat sejenak melupakan kejadian gempa. Selai itu juga untuk menumbuhkan semangat untuk bangkit dan tidak terlalu lama berpangku tangan.
“Sudah kami lakukan survey di wilayah Kecamatan Tambak. Kita akan buat rumah contohnya. Desain rumah tahan gempa, minimalis, modern dan natural. Recycle House ini agar masyarakat bisa hidup lebih nyaman dan bermartabat. Insya Allah material dan tukang sudah kita siapkan,” lanjut Sholikhul Amin.
“Kami mengajak kepada para dermawan, instansi dan perusahaan untuk bersama-sama membantu mewujudkan harapan warga terdampak di Bawean. Semoga kebaikan ini terwujud dan menjadi pahala yang mengalir tanpa henti,” imbuh Alumnus Ponpes Maskumambang dan UIN Jakarta ini. (Amin/Telisik Hati)