Penulis📰✍️ Syafik Hoo/Arif/Telisik Hat
BN News – Maraknya kasus plagiat di kalangan mahasiswa menjadi sorotan utama di berbagai perguruan tinggi, termasuk di Kampus Institut Al Azhar (ISTAZ) Menganti Gresik. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan akademisi dan pihak kampus karena dapat merusak integritas akademik serta mencoreng reputasi institusi pendidikan. Dalam rangka mengatasi masalah ini, Kampus ISTAZ, Khususnya Prodi Pendidikan Agama Islam mengambil langkah proaktif dengan memberikan pelatihan manajemen referensi menggunakan aplikasi Zotero kepada seluruh mahasiswanya. Pada hari Rabu, 19 Juni 2024, di auditorium utama kampus.
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam,
Arifuddin menyampaikan bahwa: Plagiat, atau tindakan menjiplak karya orang lain tanpa memberikan kredit yang seharusnya, telah menjadi momok yang menakutkan dalam dunia pendidikan tinggi. “Meski berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, mulai dari penggunaan perangkat lunak pendeteksi plagiat hingga sanksi akademik yang tegas, kasus plagiat masih kerap ditemukan,” ungkap Arifuddin.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk pendekatan baru yang lebih efektif dalam mencegah tindakan tidak terpuji ini. Membuat Kampus ISTAZ menyadari bahwa salah satu akar masalah dari maraknya plagiat adalah kurangnya pemahaman mahasiswa tentang cara mengelola referensi dan sitasi dengan benar. Untuk itu, mereka memutuskan untuk mengadakan pelatihan khusus yang fokus pada penggunaan Zotero, sebuah perangkat lunak manajemen referensi yang populer di kalangan akademisi. Zotero memudahkan pengguna untuk mengorganisasi, menyimpan, dan mengutip sumber-sumber referensi dengan tepat, sehingga dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya plagiat.
Ketua Panitia Pelatihan Manajemen Referensi Zotero, Firda berharap mahasiswa mampu memahami tentang pentingnya integritas akademik. Selain itu, melalui pelatihan ini, mahasiswa diajarkan teknik-teknik praktis dalam mengelola sumber-sumber informasi yang mereka gunakan dalam penulisan akademik.
Reaksi positif dari mahasiswa mulai terlihat sejak pelatihan ini diluncurkan. Banyak mahasiswa yang mengaku sebelumnya tidak memahami betul cara melakukan sitasi yang benar dan sering kali merasa kesulitan dalam mengelola referensi. Dengan adanya pelatihan ini, mereka merasa lebih terbantu dan lebih mudah dalam menyusun tugas-tugas akademik mereka. Bahkan, Ulfa salah satu mahasiswa peserta pelatihan mengungkapkan bahwa penggunaan Zotero sangat mempermudah pekerjaan mereka dan menghemat banyak waktu.
Pihak kampus juga berkomitmen untuk terus memantau efektivitas dari pelatihan ini. Mereka akan melakukan evaluasi berkala dan memberikan pendampingan tambahan jika diperlukan.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil ini, Kampus ISTAZ berharap dapat menekan angka kasus plagiat secara signifikan. Mereka bertekad untuk menciptakan lingkungan akademik yang menjunjung tinggi kejujuran dan integritas, serta menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki etika yang tinggi. Narasi keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain dalam upaya memerangi plagiat dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia (Syafik Hoo/Arif/Telisik Hati)