Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
BN News – Mendung duka menyelimuti warga kota pudak, Gresik, Jawa Timur. Salah satu penggiat Aspirasi Para Gus (Asparagus), Agus Fudhail, putra KH Abu Naim, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ghoribiyyah Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, tutup usia.
Dikutip dari situs resmi NUGres, kabar duka Gus Fudhail tutup usia pada Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 19.55 WIB di kediamannya Desa Leran, Kecamatan Manyar. Menurut informasi, sejak beberapa hari terakhir Gus Fudhail mengeluh sakit pada bagian lambungnya.
“Almarhum tutup usia sekitar pukul 19.55 WIB, sore kemarin masih keluar bersama istri beliau. Beberapa hari sempat bilang sakit lambung,” kata Agus Miftah, adik Gus Fudhail, Sabtu (29/6/2024) malam.
Gus Miftah menuturkan, jenazah Gus Fudhail disholati pada Minggu (30/6/2024) pukul 10.00 WIB di Masjid Aslimiyah, Desa Leran, Manyar, Gresik. Almarhum dikebumikan di Makam Santri Desa Leran. Gus Fudhail, wafat pada usia 50 tahun. Ia meninggalkan seorang istri dan 4 anak, 3 putri dan 1 putra.
Meninggalnya Gus Fudhail bin KH. Abu Naim Bin KH. Aqib Bin KH. Abd. Rohman Bin Baidhoh Binti Rosiyah Bin Mbah Harun (Sholeh Awwal) Bin Mbah Qomaruddin ini sangat mengejutkan banyak kalangan. Mereka begitu kehilangan sosok Gus Asli Gresik yang selama ini banyak memberikan wejangan.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Gus Fudhail, Njenengan tiyang sae,” ucap Gus Khoirul Huda, anggota DPRD Kabupaten Gresik yang juga santrine Yai Buhin ini, Ahad (30/6/2024).
Muhammad Amien dan Mbah Singo Lowayu, teman-teman dekat Gus Fudhail sama sekali tak menyangka sosok Gus yang dikenal Humoris dengan ciri khas lantang menyuarakan kebenaran ini begitu cepat menghadap Ilahi Robbi.
“Njenengan tiyang sae. Jamaah yang ikut menyolati banyak sekali sampai masjid tidak muat. Mereka pun turut mengantarkan almarhum Gus Fudhail sampai ke pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir,” ungkap Abah Amien sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, semasa hidupnya, Gus Fudhail pernah terlibat sebagai panitia penyelenggara Sholawat dan Doa bersama di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) pada Senin, 14 November 2022 silam. Sholawat dan Doa Bersama itu guna mendukung kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Di acara tersebut, para masyayikh datang dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur dan ribuan jamaah sholawat hadrah dari Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) Kabupaten Gresik. Hadir pula beberapa tokoh lintas agama dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Forum Masyarakat Cinta Keberagaman (Formagam) Gresik. (Didik Hendri Telisik Hati)