Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
BN News – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia melalui Program Makmur kolaborasi dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) berhasil meningkatkan produktivitas tebu di Bondowoso hingga 45 persen. Peningkatan hasil panen ini dapat dilihat pada acara “Gelar Teknologi, Seremonial Panen dan Tanam Tebu Program Makmur” di Desa Mangliwetan, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, baru-baru ini.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid usai mengikuti panen bersama, menyampaikan bahwa tebu musim tanam 2023-2024 dari Program Makmur ini produktivitasnya mencapai 110 ton/Hektare (Ha), sedangkan budidaya petani sebelumnya hanya di angka 76 ton/Ha. Begitu juga dengan rendemen tebu yang dihasilkan meningkat dari sebelumnya hanya 8,14 persen menjadi 8,94 persen.
“Naiknya produktivitas dan rendemen ini juga mampu mendongkrak pendapatan petani menjadi Rp69,42 juta, sehingga ada tambahan pendapatan yang diterima petani sebesar Rp16 juta untuk setiap Hektarnya, atau meningkat 30 persen dari pendapatan sebelumnya yang hanya memperoleh Rp53,4 juta,” ungkapnya.
Program Makmur sendiri merupakan program transformasi Kementerian BUMN Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia Grup bersama tujuh BUMN lainnya, termasuk Petrokimia Gresik. Program ini menciptakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan kolaborasi bersama sejumlah stakeholder di antaranya lembaga perbankan yang akan memberikan bantuan modal bagi petani, lembaga asuransi, hingga offtaker pertanian.
Robby menambahkan, Program Makmur Komoditas tebu di lahan petani di Bondowoso ini merupakan program kolaborasi. Dalam kerja sama ini, SGN berperan sebagai offtaker atau pembeli tebu hasil Program Makmur sehingga memberikan jaminan pasar bagi para petani.
Petrokimia Gresik sendiri menjamin pasokan pupuk komersial kepada petani. Selain itu juga melakukan pendampingan budidaya mulai dari uji tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah, hingga penyediaan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman. Adapun pupuk yang digunakan adalah ZA, ZA Plus, Phonska Plus, dan NPK Kebomas.
Selain SGN, Program Makmur di Bondowoso ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti perbankan yaitu BNI dan Bank Jatim sebagai lembaga penyedia modal. Dengan demikian, Program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.
Gelar Teknologi Pertanian Presisi
Pada kesempatan ini juga dilakukan pemupukan Phonska Cair NPK 10-8-3 menggunakan drone agriculture. Robby menjelaskan kegiatan pemupukan ini merupakan bagian dari program Smart Precision Farming.
Petrokimia Gresik memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pemupukan, penyemprotan, dan mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah. Data yang terekam dari berbagai teknologi ini nantinya dapat digunakan menjadi landasan dosis pemupukan yang presisi sehingga proses pertanian dapat semakin efektif dan efisien.
“Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia,” pungkas Robby.
Sementara itu, Petrokimia Gresik tahun 2024 mendapatkan penugasan Program Makmur dari Pupuk Indonesia seluas 132.000 Ha untuk berbagai komoditas. Khusus komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik hingga bulan Juni mencapai 30.548 Ha. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerja sama dengan SGN, seperti di Bondowoso ini. (Didik Hendri Telisik Hati)