Penulis📰✍️ David/Telisik Hati
BN News – Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah menandaskan, pemerintah daerah selalu mendukung para pelaku interpreneur, khususnya generasi muda di bidang ekonomi kreatif dan digital. Terbukti saat ini sudah ada pembinaan khusus, baik pendampingan maupun bantuan permodalan.
Penegasan tersebut disampaikan orang nomor 2 di lingkungan Pemkab Gresik ini saat membuka acara Santri Digitalpreneur Indonesia (SDPI) 2024 bertema ‘Generasi Kreatif Berdaya Saing’ di Pondok Pesantren (Ponpes) Qomaruddin, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Selasa (9/7/2024).
“Digital sekarang ini sudah sangat akrab dengan masyarakat, bahkan anak kecil sekarang sudah kenal media sosial, maka dakwah maupun bisnis santri sekarang harus berbasis digital,” tandasnya.
Lebih lanjut Ning Min sapaan akrab Wabup Gresik mengatakan, di era digitalisasi Santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten kreatif, bermanfaat serta produk bermutu yang bernilai. Santri Digitalpreneur Indonesia (SDPI) sendiri merupakan wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi muda dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
“Santri harus mampu mengenal lebih dalam industri kreatif yang berkembang saat ini. Selain itu meningkatkan kemampuan melalui seluruh rangkain kegiatan santri digitalpreneur,” harapnya.
Wakil Bupati Gresik juga berharap, melalui kegiatan ini akan memotivasi santri dalam mengembangkan konten konten kreatif terkait Pesantren melalui digitalisasi yang berkembang saat ini. Selain itu agar bisa terus menyebarkan nilai-nilai islami dalam setiap konten yang dibuat. Sehingga mampu membentuk komunitas atau ekosistem yang baik untuk kepentingan bangsa, negara dan umat.
“Digitalisasi suatu keniscayaan di era sekarang, bagaimana bisa memanfaatkan hal tersebut sebagai motivasi para santri sebagai media dakwah,” pungkasnya.
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara secara virtual mengatakan, pihaknya mendorong santri mengembangkan interpreneur atau usaha dengan memanfaatkan era digital, seperti rajin membuat konten-konten kreatif dan unik dalam pemasaran usaha yang tengah digeluti.
“Era digital ini, kita khususnya para santri harus bisa memanfaatkan media sosial atau konten kreator untuk pengembangan interpreneurship. Karena saya melihat perkembangan teknologi saat ini menjadi peluang yang besar untuk mengembangkan dunia usaha,” kata Sandiaga.
Dia menuturkan bahwa para santri bisa terlibat secara langsung dalam memperkuat perekonomian Indonesia, terutama ekonomi digital dan ekraf. Untuk itu, para santri seyogyanya tidak hanya piawai di bidang dakwah, tetapi juga bisa berkontribusi dalam dunia interpreneur atau usaha.
“Bagi santri-santri maupun lulusan pondok pesantren di Gresik, saya harapkan agar tidak hanya menjadi penonton saja, tetapi juga bisa menjadi pelaku-pelaku usaha, menjadi konten kreator yang punya peluang besar mengembangkan usaha mereka, tentu konten-konten sesuai usaha mereka dan sesuai kaidah ekonomi syariah,” bebernya.
Menurutnya, konten-konten tentang usaha yang diunggah di media sosial dapat mempermudah pemasaran dan masyarakat bisa dengan cepat mengenal produk usaha mereka. Namun demikian, konten usaha harus dibuat menarik dan unik agar bisa bersaing dengan produk-produk lain dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
“Harus konsisten dalam pemasaran, bagaimana konten-konten yang kita buat bisa semenarik dan seunik mungkin. Apalagi Gresik ini sangat terkenal sekali kulinernya, banyak kulinernya yang bisa kita jadikan konten agar semakin terkenal,” terangnya.
“Jadi ilmu yang didapat para santri di pondok pesantren juga bisa dikembangkan dalam dunia usaha untuk mencapai Indonesia emas 2045,” imbuh Menparekraf RI Sandiaga Uno.
Untuk diketahui, kegiatan yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 Juli tersebut dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno secara virtual. Program ini merupakan bentuk kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama pondok pesantren serta lembaga terkait dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif oleh santri dan pesantren di Indonesia.
Turut mendampingi Wakil Bupati, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dr. Saifuddin Ghozali, Forkopimcam Bungah, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin KH Abdul Qodir serta Pimpinan Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah KH. M. Ala’uddin. (David/Telisik Hati)