Penulis📰✍️ Syafik Hoo/Telisik Hati
BN News – Kegiatan Lailatul Ijtima’ (LI) ke 22 Majelis wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukun bertempat di Masjid Nurul Huda Ranting NU Lowayu Dukun Gresik. Kegiatan LI adalah bagian dari Forum Komunikasi antar pengurus NU, Banom dan lembaga NU disamping sebagai sarana media untuk berkumpul dan melakukan berbagai ritual doa, menerima informasi seputar program MWCNU Dukun, disamping ajang Silaturrahim antar pengurus NU, membangun kebersamaan serta saling menguatkan satu dengan yang lainnya.
Acara LI ini diawali dengan : doa washilah kepada para Masyayikh pendiri NU dan tokoh MWCNU Dukun yang wafat dan dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil bersama, sambutan sambutan, Tausyiah Agama dan Doa berkah, Jumat (19/07/2024).
KH Abd Azis selaku tuan rumah Pengurus NU Ranting Lowayu dalam kata sambutannya mengatakan, Selaku tuan rumah saya mengucapkan, Syukur Alhamdulillah tamu yang hadir dari ranting NU Se MWCNU Dukun. Bahwa, kegiatan lailatul Ijtima’ di ranting kami terus terjaga dan Istiqomah hal ini juga memberikan pemahaman betapa pentingnya kumpul Silaturrahim sebagai kekuatan ikatan antar pengurus NU.
“Alhamdulillah melalui media giat LI Ini saya berharap ada sinergitas antara pengurus MWCNU dan pengurus NU ranting untuk bersama menjalankan program MWCNU Dukun yang kompak guyup dan rukun dalam segala bidang. Semoga tetap dijalur Istiqomah di perkhidmatan NU,” jelas Yai Azis sapaan akrabnya.
Sementara itu KH Moh Sholeh Ketua Tanfidziyah MWCNU Dukun mengajak seluruh pengurus NU baik MWCNU maupun ranting untuk memasifkan anggota NU berkontribusi lewat suksesnya Klinik Annahdlah dengan migrasi Bpjs, memperkuat Ukhuwah dengan selalu aktif hadir dalam acara lailatul Ijtima, dan kunjungan warga.
Acara ini juga diisi dengan Tausyiah Agama Islam yang disampaikan oleh KH Muchtar Wahid Pengurus MWCNU Dukun menjelaskan, pentingnya kita menjaga stabilitas diri kita sendiri baik jasmani lebih lebih Rohani. Sebab dengan sehatnya rohani, keamanan, dan ketentraman akan terjaga sehingga sebagian ulama’ kita selama 3 hari ruh kita batin kita tidak dapat asupan keagamaan maka hati kita menjadi mengeras.
“Sehingga sulit mendapatkan Hidayah, senada dengan pendiri bangsa Indonesia yakni, bangunlah jiwanya baru bangunlah badanya,” semoga kehidupan kita selalu berkah dan barokah Amin,” imbuh Yai Muchtar.
Di akhir acara LI diisi ramah tamah sambil makan bersama dengan media bancaan yang penuh akrab serta menyenangkan. (Syafik Hoo/Telisik Hati)