Penulis📰✍️ Arik S. Wartono
BN News – Pameran lukisan “Prisha And Friends”: Prisha Pamungkas seniman muda berbakat usia 7 tahun dari Sanggar DAUN, dan 3 temannya yang bersekolah di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yakni Andira Neysa Mahaeswari (usia 9 tahun), Ali Akhtar Aryasatya (usia 9 tahun) dan Alaric Virendra Setiawan (usia 12 thn).
Dikuratori oleh Arik S. Wartono, menampilkan total 25 karya dalam berbagai media dan ukuran. Karya terbesar 2 karya Prisha Pamungkas (usia 7 tahun) ukuran 100×150 Cm, yakni karya yang berjudul “And Aliens Welcomed Too” dan “Kisah Pencurian”, media cat akrilik di atas kanvas, tahun pembuatan 2024. Sedangkan karya terkecil ukuran 21 x 29,7 Cm media spidol di atas kertas A4, karya Ali Akhtar Aryasatya (usia 9 tahun) berjudul “Mr. Crab Menjadi Besar”, tahun pembuatan 2024.
Pameran digelar di Galeri Merah Putih Balai Pemuda kompleks Alun-alun Surabaya, Jalan Gubernur Suryo 15 Surabaya, 27 Juli – 1 Agustus 2024. Pembukaan Sabtu 27 Juli 2024 pukul 16.00 WIB, dibuka oleh Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (MUDIPAT), bapak Edy Susanto, M.PD.
Pameran berlangsung setiap hari terbuka untuk umum (Free HTM), Ahad (Minggu) hingga Kamis, mulai jam 9 pagi sampai jam 9 malam.
Pameran ini mengusung gagasan persahabatan, tentang 4 anak berbakat dalam seni rupa khususnya melukis, yang bersekolah di satu sekolah yang sama, berpameran bersama tema bebas sesuai imajinasi masing-masing anak.
Tentang karakter dan genre karya, tentu masih terlalu dini untuk membuat analisa apalagi kesimpulan, meski Prisha Pamungkas merupakan salah satu seniman ARTJOG KIDS 2023 yang telah menggelar pameran tunggal pertamanya tahun 2023 di Galeri DAUN lantai 2 Icon Mall Gresik.
Yang perlu dicatat dalam pameran ini tentu saja bagaimana Prisha, Andira, Akhtar dan Virendra bisa saling bertukar gagasan dan sharing pengalaman melaui karya, yang saat di sekolah mereka berada dalam bimbingan Pak Beki, seorang seniman dari Gresik yang juga menjadi pengajar di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
Prisha Pamungkas (usia 7 tahun) yang saat ini masih duduk di kelas 2 SD, menampilkan 9 karya lukis tentang dunianya yang intim bersama kucing peliharaannya yang bernama Minggo dan Yonggi, dengan segenap rasa dan imajinasi yang menyertainya. Bahkan kurator seni rupa nasional Dr. Djuli Djatiprambudi telah memberi apresiasi positif atas bakat dan kreatifitas Prisha yang sejak awal belajar bersama teman-temannya di Sanggar DAUN dan aktif berpameran bersama para seniman termasuk seniman dewasa di Jawa Timur dan Jogja.
Andira Neysa Mahaeswari (usia 9 tahun), saat ini kelas 5 SD, nemampilkan 4 karya tentang dunia bawah laut dengan ikan-ikan dan terumbu karang. Goresannya cukup baik meski kurang disupport oleh media art yang memadai, jika anak ini konsisten terus berkarya maka kita masih bisa berharap untuk karya-karyanya yang jauh lebih baik.
Ali Akhtar Aryasatya (usia 9 tahun), kelas 4 SD, menampilkan 6 karya yang penuh imajinasi khas anak-anak, goresannya penuh percaya diri dengan teknik yang menawan murni anak-anak. Saat ini masih bermain-main dalam media kertas, maka layak ditunggu karya-karyanya dalam media kanvas terutama kanvas ukuran besar seperti yang telah dilakukan oleh Prisha.
Alaric Virendra Setiawan (usia 12 thn), kelas 6 SD, menampilkan 6 karya lukis kaligrafi Arab dengan media cat aktilik di atas kanvas. Di luar penilaian tentang aturan khat, karya-karyanya cukup layak diperhatikan dengan bimbingan yang lebih intensif terutama upayanya untuk meloloskan diri dari jebakan kerajinan kaligrafi (craft), kemampuan tekniknya masih bisa terus dikembangkan.
Selamat untuk 4 seniman cilik ini, bakat mereka perlu terus mendapat perhatian dan dikawal secara baik agar bisa terus bertumbuh secara maksimal. Dan upaya kolaborasi antara Sanggar DAUN yang saat ini telah berusia 20 tahun dengan SD MUDIPAT patut diapresiasi demi terus bertumbuhnya seni rupa anak di Indonesia.
Salam Kreatif,
Arik S. Wartono
(Kurator, Pendiri dan Pembina Utama Sanggar DAUN)