Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
Bali, BN News – Forum Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) 2024 digelar di Pulau Bali. Dalam rembuk dan diskusi forum KTNA Agro Expo 2024, perwakilan KTNA Jatim mengusulkan berbagai opsi.
Usulan itu untuk optimalisasi sektor perikanan dan pertanian di Jatim. Salah satu usulannya adalah harapan kepada pemerintah untuk memaksimalkan peran penyuluh pertanian dan perikanan.
Mewakili KTNA Propinsi Jatim, Duta Bintan sampaikan tidak ada penyuluh perikanan di Pulau Bawean. Padahal, Pulau Bawean Gresik adalah wilayah yang dikelilingi oleh kekayaan laut yang melimpah.
“Tapi sampai sekarang tidak ada penyuluh perikanan, seperti kecamatan lain,” ungkap Duta Bintan yang juga Dosen STEI Kanjeng sepuh Gresik ini, Minggu (28/7/2024).
Lebih lanjut istri tercinta Komisioner Bawaslu Gresik Robbah Khunaifih menandaskan, dengan adanya penyuluh perikanan yang bertugas di Pulau Bawean, pihaknya berharap bisa memaksimalkan sumber daya alam yang ada, sebagai ikhtiar ketahanan pangan.
Ditambahkan Duta, Pulau Bawean adalah wilayah yang dikelilingi oleh kekayaan laut melimpah. Di pulau tersebut, banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Aktivis perempuan asal Gresik ini berharap pemerintah hadir di Bawean. “Kami usul di forum itu agar pemerintah hadir dan mengoptimalkan perikanan di Bawean,” tegasnya.
Dengan adanya penyuluh perikanan bertugas di pulau Bawean, Duta berharap hasil perikanan akan maksimal. Selain itu, para nelayan di sana bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS Kabupaten Gresik, hasil perikanan tangkap di Bawean cukup besar. Pada kurun waktu 2022, Kecamatan Sangkapura menghasilkan 1.496.272,26 ton, sementara Kecamatan Tambak 1.375.699,75 ton.
“Semoga hasil diskusi forum KTNA Agro Expo 2024 ini bisa segera ditindaklanjuti guna memaksimalkan sumber daya alam yang ada di Pulau Bawean sebagai ikhtiar ketahanan pangan,” pungkasnya. (Didik Hendri Telisik Hati)