Penulis📰✍️ Mbah Singo/Telisik Hati
BN News – Masyarakat Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, sangat antusias menyaksikan Karnaval Desa dalam rangka memperingati HUT RI ke-79. Mereka memadati hampir sepanjang jalan raya hingga jalan poros desa, guna berbondong – bondong menyaksikan Karnaval Desa yang diikuti hampir seluruh warga desa sebanyak 36 RT.
Start pertama dari lapangan desa, berjalan menyusuri jalan poros desa dan kembali lagi ke lapangan desa. Kegiatan tersebut terselenggara pada Sabtu (24/8/2024).
“Cuaca sangat terik, namun tidak menyurutkan semangat warga RT 03 untuk mengikuti Karnaval Desa,” tutur Aris selaku Ketua RT 03.
Aris melanjutkan, Indonesia merdeka butuh proses yang sangat panjang. Butuh pengorbanan tidak hanya harta, namun juga nyawa pendahulu kita gugur karena berjuang merebut kemerdekaan bangsa ini. Setelah merdeka pun, masih belum bisa tidur dengan nyenyak, agresi militer Belanda di tunggangi sekutu pada tahun 1947 hendak merebut kembali kemerdekaan kita. Pada saat ini, butuh dukungan dari negara lain untuk mensupport dan mengakui kemerdekaan kita, seperti yang dilakukan negara Mesir.
“Tahun ini kita berpakaian ala Timur Tengah, sebagai ungkapan syukur dan agar tidak lupa bahwa Mesir adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Selain itu, banyak tokoh – tokoh Kyai, saat penjajahan, banyak yang belajar di Tanah Suci, dan sepulang dari Tanah Suci, mendirikan Pondok Pesantren. Dari Pondok – Pondok Pesantren inilah, lahir para patriot – patriot bangsa,” tutur Aris.
Berbeda dengan Aris, Sutawan Ketua RT 02 mengusung tema yang berkaitan dengan legenda kampungnya, yaitu Putri Pecutan (sebuah kampung yang sekarang ada di tengah – tengah rawa, sekitar 400 m dari pemukiman sekarang).
“Kami mengangkat tema yang berkenaan dengan legenda kampung kami, dengan sebuah harapan, agar di ikuti oleh yang lain, bahwa hampir setiap kampung yang ada di desa Lowayu, pasti punya legenda sendiri – sendiri. Seperti halnya kami kampung Pecutan, punya legenda Putri Pecutan dengan dokar berkepala naga,” ungkap Sutawan. (Mbah Singo/Telisik Hati)