Penulis📰✍️ Syafik Ho/Telisik Hati
BN News -Untuk yang kedua kalinya di tahun 2024, Ikapete (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng) Lamongan menggelar temu alumni, Istighosah dan pengajian rutin kitab At-Tibyan fi an-Nahyi ‘an Muqatha’ati al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan karya dari Hadratussyekh Hasyim As’ary. Kegiatan ini dilangsungkan di rumah salah satu alumni Mas Ikhwanul Muslimin seorang dokter yang sekaligus pengusaha perbengkelan di desa Kediren Kalitengan Lamongan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 yang dihadiri sekitar 60 alumni.
Pengajian ini diasuh langsung oleh cucu mbah Hasyim yakni Gus Fahmi Amrullah yang juga pengasuh pondok pesantren Tebuireng putri. Ini juga dimaksudkan sebagai ajang temu kangen alumni lintas generasi karena bisa jadi ada alumni yang belum pernah bertemu dengan yang lain sejak keluar dari pesantren.
Kegiatan ini di awali dengan sambutan ketua IKAPETE Lamongan R. Zainul Mushthofa yang sekaligus mewakili tuan rumah. Dalam sambutannya Ketua IKAPETE Lamongan mengucapkan, terima kasih kepada alumni yang telah meluangkan waktu untuk bisa hadir pada acara ini. Kehadiran kita merupakan bentuk kecintaan kita kepada Hadratussyekh beserta Dzuriyah Tebuireng.
Semoga kelak kita bisa masuk surga bersama beliau. Amin… Beliau menambahkan pengajian ini tidak hanya di khususkan alumni Tebuireng saja. Semua wali santri Tebuireng atau masyarakat umum juga diperbolehkan. Beliau mengajak kepada semua alumni meluangkan waktunya untuk mengikuti pengajian ini. Anggap saja ini merupakan panggilan Hadratussyekh Hasyim As’ary sehingga kita merasa ringan untuk datang. Kapan lagi kita khidmah kepada Tebuireng kalau tidak sekarang,” jelas Raden Musthofa.
Sebelum memulai pengajian Gus Fahmi memberikan motivasi pada para alumni agar semangat untuk menghadiri kegiatan IKAPETE. “Saya merasa ketika menghadiri acara IKAPETE maupun acara NU dimana pun berada itu bukan semata-mata karena undangan pengurus, melainkan saya hadir karena saya merasa yang mengundang saya adalah Hadrotus Syekh mbah Hasyim Asy’ari. Saya merasa mbah Hasyim yang ngutus dan ngengken, jadi kalo misal saya tidak hadir, saya merasa seakan-akan saya itu menyepelekan mbah Hasyim, oleh karena itu bagi para alumni Tebuireng jika diundang acara IKAPETE dan tidak ada udzur syar’i usahakan bisa hadir walaupun hanya untuk sekedar silaturrahmi”. Tutur beliau.
Lebih lanjut beliau menambahkan “ Saya ngestokno hadir di acara karena saya merasa NU dan IKPETE adalah merupakan warisan dari Hadrotussyekh.”. Beliau juga menyampaikan “kalo NU itu sudah banyak yang ngurusi bahkan sampai royokan/rebutan, tapi kalo IKAPETE nggak bisa saya tinggal, kalo saya tinggal ya buyar, sebab istilahe kalo orang konser gitu , saya merupakan vokalis tunggal, sebab belum ada kadernya”.
Kemudian disambut gelak para alumni.
Acara dilanjutkan pembacaan istighasah yang dipimpin langsung oleh beliau kemudian dilanjut pengajian. Beliau melanjutkan pembahasan pertemuan sebelumnya yakni larangan memutus silaturrahim, beliau menuturkan dengan mensitir hadish Nabi “ada tiga golongan tidak bakal masuk surga. Pertama orang yang melanggengkan minuman keras (pemabuk yang istiqamah). Kedua Memutus Silaturahim. Dan yang ketiga percaya terhadap sihir”jelas Gus Fahmi Cucu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan pengasuh putri Ponpes Tebuireng Jombang. (Syafik Hoo/Telisik Hati)