Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
GRESIK, BN News – Berada di tengah Kota Industri, Desa Padeg di Kec. Cerme, Kab. Gresik berhasil mengoptimalkan sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari hasil panen lahan pertanian setempat, dari luas 350 Hektare (Ha) tanaman padi, produktivitasnya mencapai 2.400 ton, atau rata-rata hampir 7 ton/Ha.
Atas keberhasilan tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Padeg bersama masyarakat menggelar kegiatan sedekah bumi, Sabtu (31/8/2024). Kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur sekaligus komitmen masyarakat melestarikan tradisi yang sudah turun-temurun. Menariknya, sedekah bumi tahun ini semakin meriah karena bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Kepala Desa (Kades) Padeg, Iswoyo mengaku bersyukur atas melimpahnya hasil panen padi para petani pada musim tanam ini. Ia juga memberikan apresiasi kepada warganya, karena di tengah gempuran industri, dan semakin banyaknya bermunculan perumahan baru di wilayah Gresik, masyarakat Padeg tetap konsisten mengembangkan sektor pertanian sebagai jati diri desa.
“Di sisi lain, komitmen petani kami ini sekaligus menjadi dukungan terhadap Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional maupun regional. Tidak banyak desa-desa di Kota Industri yang bisa mengoptimalkan sektor pertaniannya. Alhamdulillah petani kami bisa,” ujar Kades.
Sementara itu ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti sedekah bumi. Terlihat sejak pagi, warga Padeg memadati halaman Pendopo Desa setempat dengan membawa tumpeng dari rumahnya masing-masing.
Selain itu juga terdapat tujuh tumpeng raksasa yang dipamerkan. Masing-masing terlihat unik. Ada tumpeng super besar berbentuk ular naga, ikan, serta berbentuk kendaraan tank. Tumpeng-tumpeng tersebut berisi berbagai hasil bumi, termasuk buah-buahan, polowijo, ikan hasil tambak dan lainnya.
“Tumpeng-tumpeng tersebut adalah hasil gotong royong warga kami dari masing-masing Rukun Tetangga dan Rukun Warga,” tandas Kades.
Warga juga tampak berpakaian ala karnaval, seperti menggunakan pakaian adat, pakaian tentara, serta pakaian unik lainnya. Hadir di acara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gresik, Abu Hassan beserta Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam). Hadir juga Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Cerme, Sapa’at.
Usai pembukaan di Pendopo Desa, warga mengarak tumpeng raksasa keliling desa menuju Telaga Lor yakni sebuah tempat petilasan leluhur desa yang berjarak sekitar 300 meter dari Pendopo dengan kesenian reog. Tampak dalam rombongan berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan. Warga yang tidak ikut arak-arakan juga keluar rumah mengular ikut menonton sepanjang rute.
“Kalau dilihat dari tumpeng kayaknya bukan kirab lagi tapi masuk kategori karnaval. Kami berencana menggelar kegiatan serupa tiap tahun. Ini juga bagian dari masyarakat melestarikan budaya leluhur,” tandas Kades.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, Abdul Hamid berharap dengan rasa syukur petani ini, hasil panen tahun depan kembali melimpah. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Padeg. “Mudah-mudahan
kedepan panen melimpah. Dengan rasa syukur, hasil panen juga menjadi semakin berkah,” ujarnya.
Kepala Dinas PMD, Gresik Abu Hassan, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia memuji kepemimpinan Kades, yang berhasil membangun desanya sehingga sekarang statusnya menjadi desa mandiri.
“Dengan melihat begitu majunya Desa Padeg ini, tidak mungkin dipimpin oleh Kades yang tidak visioner. Kepala desanya bagus, programnya jelas,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan sedekah bumi terus dilestarikan karena dari kegiatan tersebut nilai kegotong royongan membangun desa akan tumbuh dan terus terjaga. “Mudah-mudahan rezeki yang diberikan kepada warga Padeg ini semakin hari semakin melimpah, sehingga sedekah bumi tahun depan lebih banyak lagi suguhan-suguhan, berkatan berkatan karena hasil buminya melimpah,” harapnya. (Didik Hendri Telisik Hati)