Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
Gresik, BN News – Perekam video fitnah “Pengundian Jalan Sehat” berujung viral di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik akhirnya mendatangi Balai Desa Randuagung, Selasa (3/9//2024).
Perekam Video Viral tersebut adalah Abin Erit Istrada (33), pemuda warga Jl.Dr Wahidin SH, Gg 28 RT 6/RW 2 Desa Randuagung, Kebomas Gresik. Kedatangannya ke balai desa ditemani langsung oleh perangkat RT dan RW setempat serta APH desa.
Di hadapan seluruh perangkat desa, mulai dari Kepala Desa Randuagung, Khambali, serta pihak-pihak terkait di lingkungan desa, pemuda yang kesehariannya berdagang minuman ini akhirnya meminta maaf kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Randuagung, Penitia kegiatan jalan sehat HUT RI ke 79, serta kepada seluruh masyarakat, terutama kepada Kepala Desa Randuangung, Khambali.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Randuagung, terutama Pak Kades lantaran saya selaku pembuat video ini yang akhirnya viral dan berujung gaduh,” katanya.
Permintaan maaf ini juga ditulis langsung oleh perekam video pada kertas bermaterai yang disaksikan oleh seluruh perangkat desa Randuagung, mulai dari tingkat RT, RW, hingga perangkat dan Kepala Desa.
“Apabila saya mengulangi lagi, saya siap di proses sesuai hukum yang berlaku,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Randuagung, Khambali mengatakan bahwa pihaknya bersyukur bahwa terkait viralnya video pengundian jalan sehat Desa Randuagung, pembuat video sudah mau meminta maaf dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Alhamdulillah, pada hari ini yang bersangkutan hadir dan penyelesaian tidak sampai keranah hukum,” kata Khambali.
“yang bersangkutan hadir sekaligus memohon maaf terkait aksinya merekam dan menyebarkan video dengan narasi fitnah bagi desa, terutama kepala desa Randuagung,” tambahnya.
Kepala Desa mengatakan bahwa, video tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan pribadi saja pada saat pengundian giat jalan sehat pada HUT RI ke 79, Minggu (1/9/2024).
“Saya selaku Kepala Desa Randuagung, karena sudah ada itikad baik sudah datang ke balai desa, jadi tidak akan melanjutkan ke ranah hukum,” bebernya.
Kepala Desa Randuagung, menceritakan bahwa akibat viralnya video fitnah tersebut, nama baiknya dan juga nama baik pemerintah desa hilang seolah-olah pihak desa melakukan penyelewengan dan tidak pantas dilakukan.
“terutama saya selaku kepala desa, merasa sangat dirugikan, padahal kenyataannya tidak seperti itu, saya sampai tidak bisa tidur untuk klarifikasi karena video sudah tersebar ke seluruh Indonesia,” cerita Pak Kades.
Pihaknya berharap, dengan adanya hal ini masyarakat bisa tahu mana yang benar, mana yang salah. “Buat pembelajaran semuanya, apabila ada ketidakpuasan dalam penyelenggaraan desa, pihak desa selalu terbuka menerima masukan dan memberikan klarifikasi, tidak langsung diviralkan seperti ini,” pungkasnya.
Diketahui, beredar video dengan narasi fitnah yang tersebar di media sosial Facebook, Tiktok, WAG dan platform medsos lainnya terkait aksi kepala desa yang dinilai curang saat pengundian hadiah utama motor metik. Akibat adanya video ini memancing kegaduhan berujung hal negatif bagi pemerintah desa. (Didik Hendri Telisik Hati)