Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
Gresik, BN News – Guna menjaga warisan budaya leluhur, Pemerintah Desa (Pemdes) Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik kembali menggelar sedekah bumi, Sabtu (7/9/2024). Sedekah Bumi tersebut berlangsung cukup meriah dengan adanya tumpeng raksasa yang dibuat warga. Tumpeng raksasa itu terbuat dari sekitar 2500 ekor ikan bandeng yang sudah dibakar.
Ikan bandeng bakar itu hasil urunan dari warga. Setiap kepala keluarga (kk) dikenakan 6 ekor ikan bandeng sudah dalam bentuk bakaran. Selanjutnya oleh panitia kemudian dibuat tumpeng raksasa.
“Ikan-ikan itu kita bagikan ke engunjung yang datang dari luar warga Tambak Beras. Sebab, banyak warga luar desa yang datang,” tutur Wahyudi, SE Kepala Desa (Kades) Tambak Beras penuh bangga berbalut rasa syukur.
Dikatakan Wahyudi, biasanya tumpeng raksasa itu sebelum dibagikan untuk pengunjung ditandu dan dikirab keliling kampung. Namun, kali ini kirab itu tidak dilakukan mengingat banyaknya kegiatan yang telah dilakukan warga. Sebab, masing -masing dusun, dari tiga dusun yang ada yaitu Tambak Beras, Tambak Rejo dan Tambak Segunting punya kegiatan bertepatan dengan HUT RI ke 79.
“Jadi untuk sekarang tidak pakai kita kirab. Panitia minta cukup digelar di GOR Serbaguna,” tutur Wahyudi.
Sedekah Bumi itu digelar tambah Wahyudi, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen warga. Menurut Wahyudi, meski hasil panen yang didapat warganya tahun ini menurun, namun sedekah bumi harus tetap digelar.
“Warisan budaya peninggalan leluhur harus tetap kita jaga, meski hasil panen menurun,” bebernya.
Menurut Wahyudi, hasil panen yang didapat warga kali ini memang menurun. Penurunan itu katanya, kemungkinan bisa disebabkan oleh faktor alam dan kelangkaan pupuk dan juga mahalnya harga pupuk. Dari sekitar 80 persen warganya merupakan petani tambak yang membutuhkan cukup banyak pupuk.
Namun, kendati hasil panen menurun tidak meyurutkan niat warga untuk menggelar sedekah bumi. Bahkan, sekedekah bumi kali ini terbilang lebih meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumya hanya urunan 5 ekor, kini 6 ekor bandeng panggang. Dari tahun sebelumnya 1000 bandeng kini tumpeng raksasa itu dibuat menjadi 2500 ekor bandeng.
Acara sedekah bumi itu, selain menggelar Istighotsah Kubro dan Sholawat dengan menghadirkan Habib Muhammad Alhadad juga ditutup dengan pegelaran seni wayang kulit Trajungweni dengan Ki Dalang Puguh Prasetyo.
Sementara itu, Camat Cerme Umar Hasyim mengatakan, acara sedekah bumi yang digelar warga Tambak Beras cukup istimewa. Betapa tidak, sedekah bumi itu menggelar tiga acara, yaitu istigotsah, tumpeng raksasa dan wayang kulit.
“Jarang-jarang ini dilakukan oleh desa lain. Ini membuktikan bahwa semuanya kompak, termasuk BPDnya. Wes beber wong biyen lek sedekah bumi iku ngerukunke,” ucap Umar Hasyim.
Tak kalah menarik pujian terhadap Desa Tambak Beras juga disampaikan Abu Hassan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pemkab Gresik. Menurut Abu Hassan, Tambak Beras merupakan desa istimewa. Tambak Beras merupakan desa unggulan yang sudah berstatus desa mandiri. Bahkan, Abu Hasan menyarankan tumpeng raksasa dari bandeng panggangan itu didaftarke ke MURI, sehingga akan menjadikan Desa Tambak Beras akan semakin dikenal. (Didik Hendri Telisik Hati)