Penulis📰✍️ AZA MITsU/Telisik Hati
BN News – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) jatuh pada hari Senin, tanggal 25 November 2024. Momen penting itu tidak disia-siakan oleh Warga Perkumpulan Tsamrotul Ulum Tajungwidoro Mengare Bungah yang memiliki 4 unit Lembaga Pendidikan (Kelompok Bermain 74 Al Firdaus Tsamrotul Ulum, Roudlotul Atfal 53 Tsamrotul Ulum, MI Tsamrotul dan madin Tsamrotul Ulum) menggelar Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan pengalungan bunga untuk guru yang sudah lama mengabdi serta potong tumpeng sebagai bentuk syukur.
Pada pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2024 ini seluruh petugas dari guru dan yang bertindak sebagai Pembina Upacara Ustadz Muhammad Mahalli, M.PdI.
kata Amali yang juga kepala disalah satu unit perkumpulan Tsamrotul Ulum, tepatnya kepala MI Tsamrotul Ulum, menyampaikan
“Madrasah ini milik kita bersama. Mari kita majukan bersama, makanya tiap ada kegiatan selalu dibentuk penanggung jawab, termasuk dalam kegiatan upacara, baik yang dilakukan secara rutin digelar atau ketika momen-momen seperti ini, tidak harus kepala madrasah yang menjadi pembina upacara, semua harus belajar. Para gurunya diberdayakan, apalagi hari ini memperingati profesi kita sebagai guru,” terang Amali, S.Ag yang juga kepala di salah satu unit Lerkumpulan Tsamrotul Ulum, tepatnya Kepala MI Tsamrotul Ulum.
Sedangkan Ustadz Muhammad Mahalli selaku Pembina Upacara dalam Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024, dalam amanatnya menyampaikan rasa syukur dan bangga sebagai guru madrasah, melalui peringatan hari guru secara Nasional berarti adanya pengakuan terhadap profesi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
“Jadi Guru harus ikhlas dalam mengajar, mendidik dan membina peserta didik dengan sabar dan telaten demi masa depan generasi penerus bangsa ini. Bila kita ikhlas dalam menjalani profesi guru, Insya Allah keberkahan akan mengalir terhadap diri kita, termasuk pahala yang akan kita terima kelak di akhirat,” ujar Ustadz Muhammad Mahali, yang akrab dipanggil Pak Mamad ini.
Pak Mamad juga mengajak kepada Bapak/Ibu guru untuk terus meningkatan kompetensi dengan belajar, berinovasi, berkreasi menuju madrasah hebat, madrasah bermartabat. Apalagi tema yang diusung dalam peringatan hari guru tahun ini “Guru berdaya Indonesia Jaya”.
Rangkaian dalam Upacara Peringatkan Hari Guru Nasional 2024 ini juga dilakukan pengalungan bunga oleh peserta didik pada guru sebagai bentuk ucapan terima kasih dan pemotongan tumpeng sebagai bentuk syukur. Dan pada Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024 ini tiba giliran Bapak Mukhid Murtadlo, S.Pd.I dan Ibu Siti Jalilah, M,Pd.I yang didaulat untuk menerima kalungan bunga dan potongan tumpeng diberikan pada Bapak Miftakhun Nasyikh, S.Pd.I.
Saat menerima kalungan bunga, ibu Siti Jalilah, M.Pd.I sambil malu-malu Beliau berkata “kok saya Pak,” ucapnya sambil terharu, karena tidak menyangka kalau Beliau mendapat penghormatan untuk dikalungi bunga.
Senada dengan ibu Siti Jalilah, Bapak Mukhid Murtadlo mengucapkan terima kasih juga merasa haru dan senang karena baru tahun ini dirinya mendapat kalungan bunga, meskipun sudah mengabdikan diri di Lembaga Tsamrotul Ulum ini kurang lebih 26 tahun yang lalu. “Mudah-mudahan saya tetap sehat dan terus bisa mengabdi dan berjuang di dunia pendidikan ini,” ungkapnya.
Sementara Pak Miftakhun Nasyikh yang mendapat potongan tumpeng juga merasa bersyukur. “Semoga kita semua tetap sehat dan bisa mengamalkan ilmu kita di Lembaga ini,” katanya penuh rasa syukur.
Setelah kegiatan upacara selesai semua warga madrasah melakukan jabatan tangan yang diawali dari peserta didik ke guru dan guru dengan guru, sehingga menambah keakraban dan kekeluargaan pada perkumpulan Tsamrotul Ulum Tajungwidoro. Setelah selesai semua kegiatan di lapangan, Pak Amali selaku kepala MI Tsamrotul mengajak semua guru dan karyawan ke kantor untuk menikmati tumpeng yang telah disiapkan oleh madrasah.
Di sela-sela menikmati tumpeng Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini kita harus tetap semangat seperti Pak Mamad dalam menyampaikan amanat Pembina upacara tadi. “Kayak Bung Tomo berapi-api dalam membakar semangat perjuangan Arek-Srek Surabaya,” tandas Pak Bambang. Sahut Bu Ifa, ya harus gitu jadi Pembina Upacara, harus bisa membakar semangat peserta upacara. “Jangan sampai jadi Pembina upacara loyo, peserta upacaranya jadi ikut loyo,” tambah Pak Syifak sembari mengucapkan ingat MITsU Jaya… Jaya… Yes…!!!
Di penghujung acara, Amali selaku Kepala madrasah yang juga menjadi peserta upacara pada peringatan Hari Guru Nasional ke-77 tahun 2024 ni mengucapkan terima kasih pada bapak/ ibu guru yang telah melaksanakan tugas sebagai petugas upacara.
“Karena pelaksanaan upacaranya sudah berjalan bagus, bapak/ ibu guru mau belajar untuk bisa, sehinga tidak ada penolakan atau kata tidak bisa apabila kita mau belajar dan ingin maju. Madrasah ini milik kita Bersama, maju mundurnya MI Tsamrotul Ulum ini adalah tergantung pada kita semua, bukan hanya pengurus atau Kepala Madrasah, kita sudah menunjukan kebersamaan, kekompakan dan keinginan kita untuk menunjukkan cita-cita luhur Pendiri Madrasah untuk mencerdaskan putra-putri Mengare, khususnya Desa Tajungwidoro,” cetus Amali.
Dan Alhandulilah MI Tsamrotul Ulum terus mendapat kepercayaan di masyarakat, menjadi Lembaga yang terbanyak siswanya di wilayah Mengare komplek untuk tingkat MI/SD. “Ini semua karena perjuangan dan kompetensi bapak/ ibu guru untuk memajukan madrasah yang mampu bersaing dalam prestasi akademik ataupun nok akademik,” pungkas Amali. (AZA MITsU/Telisik Hati)