Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
Gresik, BN News – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadapi tantangan era abad 21, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik menggelar kegiatan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kecamatan Gresik dengan tema “Menuju Era Guru Abad 21”. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik dan dihadiri sebanyak 215 peserta yang terdiri dari kepala madrasah dan guru MI.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kemenag Gresik Dr. H Pardi, M.Pd.I memberikan motivasi kepada para peserta dengan menekankan tiga prinsip utama yang harus dimiliki guru, yakni 3 T :
1. To be the first: Jadilah yang pertama.
2. To be the front: Jadilah yang terdepan.
3. To be the different: Jadilah yang berbeda.
Beliau juga mendorong para guru untuk terus beradaptasi dengan perubahan, termasuk dalam menyesuaikan kurikulum. “Kurikulum Kementerian Agama adalah kurikulum toleransi berbasis cinta. Guru harus mampu menjalankan empat peran utama, yaitu:
1. Tadris: Transformasi gaya belajar siswa.
2. Ta’lim: Memberikan ilmu pengetahuan.
3. Ta’dib: Menanamkan karakter kepada siswa.
4. Tarbiyah/Murobbiy: Membimbing siswa dengan kebiasaan positif
Beliau menyampaikan bahwa setiap guru harus menjadi pribadi yang unggul, atau excellent, agar mampu menjawab tantangan dunia pendidikan di era modern. “Kita harus menjadi pribadi yang unggul dalam menghadapi tantangan zaman. Kita berada di lembaga pendidikan yang merupakan salah satu suluk kita dalam rangka bagaimana meniti jalan menuju surganya Allah SWT.
H. Pardi juga menekankan pentingnya distingsi, yaitu memiliki perbedaan pokok baik dalam semangat maupun strategi dalam mendidik anak-anak. Beliau menegaskan bahwa guru adalah perantara yang mampu mengantarkan anak-anak mencapai apa yang mereka cita-citakan.
“Dari sisi spiritual, guru harus memiliki sesuatu yang diunggulkan. Hal ini dapat dicapai melalui ibadah yang istiqamah dan khusus. Mari menjadi model yang baik bagi anak-anak,” tutur H Pardi.
Dalam penutupnya, H. Pardi berharap Gresik dapat menjadi Kota Santri yang Rahmatan Lil Alamin melalui peran aktif guru dalam membentuk generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia. “Semoga melalui pembinaan ini, kita semua mampu menjadikan pendidikan di Gresik semakin unggul dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Kemenag Gresik dalam mendorong profesionalisme guru MI, sehingga dapat menghadirkan pendidikan yang adaptif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Kemenag Gresik, H. Pardi, didampingi oleh Kasi Pendidikan Madrasah, Hj. Masfufah, dan Pengawas Madrasah Kecamatan Gresik, Maskur Hadi. (Didik Hendri Telisik Hati)