Penulis📰✍️ Didik Hendri Telisik Hati
BN News – Jika Allah sudah berkehendak, tak ada satu pun makhluk bumi yang bisa menghalangi. Keajaiban dan kebesaran Sang Pencipta inilah yang dirasakan oleh seorang Muhammad Zidan Resendria, petani durian montong asal Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Zidan sapaan akrabnya, petani milenial asal Desa Pangkahwetan ini menceritakan, perjalanan usahanya dimulai sejak 2015. Meski awalnya diragukan, diremehkan, bahkan ditertawakan, karena durian montong dikenal sulit tumbuh di dataran rendah seperti Gresik, namun Zidan berhasil membuktikan durian montong bisa tumbuh subur dengan perawatan khusus dan teknik bercocok tanam yang tepat.
“Masya Allah, sempat ditertawakan diremehkan orang saat menanam durian montong ini. Namun, berkat Kuasa Allah dan keyakinan serta kerja keras kita, akhirnya bisa berbuah, pembeli ramai banyak yang suka,” ucap Zidan dengan sorot mata berkaca-kaca wujud rasa syukur atas kebesaran Sang Pencipta, Rabu (8/1/2025).
Kini, kebun durian montong milik Zidan seluas satu hektar ini telah menjadi destinasi wisata favorit dan sumber pendapatan yang luar biasa. Dengan 80 pohon durian montong, per pohonnya mampu berbuah 45 buah durian dan beratnya sekitar 4 sampai 6 kilogram per buahnya, bahkan ada yang beratnya sampai 13 kilogram. Berapa hasilnya? Kebun durian milik Zidan ini mampu menghasilkan hingga Rp500 juta setiap panen raya. Selain itu, kebun durian ini juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Subhanallah…
Zidan menambahkan, untuk menjaga kualitas durian montong, setiap buah yang sudah matang diikat dengan tali rafia agar tidak jatuh ke tanah. Hal ini memastikan durian tetap segar dan utuh saat dipetik oleh pengunjung.
“Durian Montong dari kebun ini terkenal dengan dagingnya yang tebal, lembut, dan rasa yang sangat legit. Pengunjung pasti puas menikmati durian segar langsung dari pohon,” jelas Zidan.
Sebagai wujud rasa syukur, Zidan menjual buah duriannya lebih murah. Jika biasanya Rp 90 ribu per kilogram, dia hanya menjual Rp 70 ribu per kilogramnya. Dan Alhamdulillah, pada panen raya awal tahun 2025 ini, pengunjung terlihat antusias berdatangan ke kebun durian. Pembeli datang dari berbagai kalangan.
Untuk diketahui, Muhammad Zidan Resendria ini juga Pemilik Waroeng Kae yang memiliki kebun durian sendiri. Zidan juga menawarkan pengalaman istimewa bagi para pengunjung dengan menu baru, yakni durian bakar.
“Kami senang. Banyak orang yang cocok dengan rasa durian bakar pertama di Kabupaten Gresik,” imbuhnya dengan nada penuh syukur.
Selain durian bakar, lanjut Zidan, para pencinta kuliner juga bisa menikmati berbagai olahan makanan dan minuman yang disediakan Waroeng Kae. Mulai otak-otak bandeng, bandeng bakar, kare kepiting, kelan sembilang, sambal belut, es degan hingga wedang pokak.
Tempat makan seluas dua hektare ini memiliki nuasa tempo dulu. Terlihat dari 13 bangunan rumah joglo, lampu oblik, meja dan kursi jati hingga cikar. “Kami buka setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB,” pungkasnya. (Didik Hendri Telisik Hati)