Penulis📰✍️ Kemenag Gresik/Telisik Hati
Kemenag Gresik, BN News – Dalam rangka meningkatkan kompetensi penghulu dan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah Jawa Timur, dilaksanakan Pembinaan Kompetensi Penghulu Bidang Urusan Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Urusan Agama Islam (URAIS) Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Munir, Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Jatim, Amanullah, Kepala Kemenag Gresik, H. Pardi, Kasi Bimas Islam Kemenag Gresik, Abdul Ghofar, serta peserta yang berasal dari Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.
Dalam sambutannya, H. Pardi menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kabid URAIS Kanwil Kemenag Jatim, Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Jatim, dan seluruh peserta. Beliau menegaskan pentingnya peran penghulu dalam masyarakat, terutama di tengah peningkatan angka pernikahan.
“Peran penghulu sangat penting sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat. Dengan angka pernikahan yang terus meningkat, penghulu harus siap memberikan layanan terbaik,” ujar beliau, Kamis (23/1/2025).
Sementara itu, Kabid URAIS Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Munir, dalam pembinaannya, menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas sebagai penghulu dan kepala KUA. “Syukur harus ditanamkan dalam diri kita. Sebagai penghulu, kita harus memiliki keselarasan antara hati, ucapan, dan tindakan,” ujar beliau.
Dr. Munir juga memaparkan lima kata kunci untuk meningkatkan profesionalisme:
1. Smart – Penghulu dan kepala KUA harus cerdas dan tidak gagap teknologi.
2. Goods – Bekerja dengan baik dan sesuai regulasi, bukan sekadar mencari kenyamanan.
3. Strong – Memiliki kekuatan ilmu dan kemampuan untuk menghadapi tantangan.
4. Care – Peduli terhadap masyarakat dengan rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif.
5. Humble – Memberikan layanan yang ramah dan bersahabat kepada masyarakat.
Beliau juga menyampaikan konsep “Koko Difo”:
1. Ko: Komitmen, membangun dan menjaga komitmen bersama.
2. Ko: Konsisten, bekerja keras untuk mencapai cita-cita.
3. Di: Disiplin, termasuk ketepatan waktu dalam melayani masyarakat, seperti saat pelaksanaan akad nikah.
4. Fo: Fokus, tetap fokus pada tujuan pelayanan.
“Jadilah penghulu dan kepala KUA yang membawa energi positif, semangat kuat, dan terus berupaya memberikan layanan terbaik,” pesan Dr. Munir.
Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Jatim, Amanullah, dalam pembinaannya, menekankan pentingnya profesionalisme. Beliau mengingatkan bahwa penghulu harus memiliki kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan regulasi terbaru dan administrasi kepenghuluan yang semestinya agar pernikahan yang dilaksanakan dapat berjalan berdasarkan data yang valid dan tidak terjadi penyalahgunaan data.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi penghulu dan kepala KUA, sehingga mereka mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat, sekaligus mempersiapkan KUA menjadi lembaga pelayanan berbasis Adiwiyata, yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Kemenag Gresik/Telisik Hati)