BN News – Dunia UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sedang tidak baik-baik saja. Dibutuhkan keuletan, kerja keras, dan tentu saja dukungan finansial yang kuat.
Hal inilah yang dirasakan seorang Mohammad Syaiful Muluk Mustajab. Putra daerah asli Desa Manyar Sidorukun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini telah 5 tahun merintis usaha Susu Kambing Etawa dengan branding “”Susu Kambing Terjamin”.
Dalam perjalanan usahanya, Syaiful Muluk sapaan akrabnya, berusaha keras mencari bapak asuh. Harapannya, dengan adanya Bapak Asuh atau Sponsorship, usahanya akan semakin berkembang. “Namun kenyataannya, sulit sekali mendapatkan bapak asuh di Kabupaten Gresik,” ungkap Syaiful, Selasa (19/8/2025).
Kendati begitu, Syaiful tetap semangat pantang menyerah, hingga usaha Susu Kambing Etawa yang ia geluti terpilih sebagai salah satu Delegasi UMKM mewakili Desa Manyar Sidorukun untuk mengikuti Gebyar Bazar di PT Freeport Indonesia (PTFI).
“Usaha Susu Kambing Etawa diproduksi terjamin kemurniannya. Selain itu, juga benar-benar memperhatikan kebersihan, kesehatan kandang dan rawatan kambing unggulan. Komposisi pilihan dengan Varian Rasa Susu Kopi, Susu Coklat, dan Vanila,” jelasnya.
Terpisah, Vice President External Affairs Smelter PTFI Erika Silva mengatakan, PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar Pelatihan Digital bagi sembilan UMKM binaan pada 5–6 Agustus 2025 di Universitas Qomaruddin, Gresik. Kegiatan ini bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan serta memperkuat daya saing pelaku usaha mikro di tengah era digital.
“UMKM adalah tonggak ekonomi Indonesia, dan modal utama dalam pembangunan daerah. Pelatihan ini merupakan realisasi komitmen PTFI dalam mendukung pengembangan UMKM, khususnya dalam
meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan mampu bersaing di era digital,” kata Vice President External Affairs Smelter PTFI Erika Silva pada pembukaan pelatihan, 5 Agustus 2025 lalu.
Sebanyak sembilan UMKM berasal dari sembilan desa di sekitar area operasi Smelter PTFI di Gresik, terpilih dari 194 Pelaku UMKM yang mendaftar dan mengikuti seleksi.
Beberapa kriteria penilaian diantaranya kehadiran dan keaktifan peserta, komitmen untuk berkembang, legalitas usaha, pencatatan dan keuangan usaha, sistem pembayaran dan katalog produk. Setelah mengikuti serangkaian seleksi, terpilih sembilan UMKM yakni Kopi Lanang Temen (Desa Banyuwangi), Ternak Ayam Kampung (Desa Karangrejo), Istana Seragam (Desa Manyarejo), Susu Kambing Terjamin! (Desa Manyar Sidorukun), Pawon Lestari (Desa Manyar Sidomukti), Yana Kitchen (Desa Kramat), Terasi Mengare Tajung Widoro (Desa Tajung Widoro), Cabut Duri Ikan Bandeng Pak Adi (Desa Watuagung), serta Gapit Ketan Asli Eco Rasane (Desa Bedanten).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Gresik Misbahul Munir mengatakan pelatihan ini penting dan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM dan dapat menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami mengapresiasi komitmen PTFI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi mikro melalui pelatihan digital ini. Kami yakin, kehadiran UMKM memiliki potensi menciptakan lapangan kerja, membentuk rantai pasok, dan memberi manfaat ekonomi yang lebih luas. Multiplier effect nya berjalan, dari sembilan UMKM nanti bisa mempekerjakan 90 orang, bahkan bisa 900 orang. Kami berharap pelatihan ini mampu
memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Gresik,” kata Misbahul.
Pada pelatihan ini peserta mempelajari materi seputar pemahaman era digital dan cara membuat toko di platform marketplace, praktik pengambilan foto produk, dan belajar memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran yang efektif. Peserta juga mendapatkan inspirasi dan kiat sukses dari Putri Sandy, pemilik brand Sandys Project, salah satu UMKM lokal yang telah sukses di pasar digital.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 RI yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada komunitas di Gresik. “Yang terpenting, kami ingin menumbuhkan kemandirian pelaku
usaha lokal. Pelatihan ini sangat bermanfaat karena melalui pemasaran digital, produk dari Gresik bisa dibeli oleh siapa pun, bahkan hingga Papua,” kata Erika.
PTFI sebagai perusahaan tambang tembaga terintegrasi dari hulu hingga hilir terbesar di dunia, turut merayakan HUT ke-80 RI.
Sepanjang Agustus, PTFI menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama warga
di sekitar area operasional yang mengalirkan semangat nasionalisme dan gotong royong di lima titik lokasi kerja PTFI, dari hulu di Papua—meliputi Tembagapura, Kuala Kencana, dan Nabire— hingga ke hilir di Gresik, Jawa Timur dan Jakarta.
Di Tembagapura berlangsung beragam lomba dan pentas budaya bersama warga Kampung Banti. Di Mimika Bakti Sosial dan Bersih Kampung yakni di Ayuka dan Tipuka, serta lomba-lomba untuk anak dan dewasa. Di Nabire, digelar Operasi Katarak Gratis, Edukasi dan Pemeriksaan Mata Gratis untuk 1.000
anak sekolah, dan pembagian 500 kaca mata. Di Gresik berlangsung donor darah dan Konser Melodi Tembaga Nusantara. Puncaknya adalah Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-80 serentak yang akan diikuti seluruh karyawan dan kontraktor di lima titik lokasi kerja PTFI. (Telisik Hati)