GRESIK, BN News – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik kembali menorehkan catatan emas dalam kancah pendidikan Islam nasional. Sebanyak 10 santri terbaik dari Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci secara resmi dilepas untuk berkompetisi mewakili Provinsi Jawa Timur dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional Tahun 2025.
Plt. Kepala Kemenag Gresik, Muh. Ali Faiq, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan syukur. Ia menekankan bahwa kesempatan hidup di Indonesia yang damai, jauh dari konflik, harus disyukuri dengan memperdalam ilmu yang bermanfaat.
“Kalian adalah perwakilan kita semua, santri-santri terbaik Gresik dan Jawa Timur. Gunakan usia muda ini untuk terus mengasah keunggulan dalam ilmu, agar kelak bisa berprestasi dan membagikan manfaatnya kepada generasi penerus,” ujar M. Ali Faiq. Ia juga menyatakan komitmen Kemenag Gresik untuk terus memfasilitasi dan mendukung penuh potensi para santri.
Dukungan serupa disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib, yang juga bertindak sebagai Pembina MQK PP. Mambaus Sholihin Suci. KH. Ainur Rofiq mengajak agar prestasi ini menjadi momentum untuk melanjutkan gelar Kota Gresik sebagai Kota Santri.
“Setelah kita sukses meraih juara di MTQ sebelumnya, mari kita ukir prestasi kembali di ajang MQK ini,” tegas Kiai Rofiq, sembari menyampaikan terima kasih atas dukungan berkelanjutan dari Kemenag.
Dukungan Kemenag tidak hanya bersifat moril, namun juga material. Pada momen pelepasan tersebut, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag Gresik menyerahkan bantuan dana sebesar Rp5.000.000 untuk menunjang kebutuhan para santri selama berkompetisi.
Wayan Kurniawan, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Gresik, menambahkan bahwa MQK 2025 merupakan platform penting untuk meningkatkan kemampuan santri dalam kajian dan pendalaman Kitab Kuning.
Hal ini krusial dalam proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan. Melalui pendalaman teks klasik, santri dibekali kompetensi interpretasi teks keagamaan yang mendalam, sesuai dengan kerangka kajian ilmiah di lingkungan pesantren.
Pelepasan resmi dilakukan oleh Plt. Kepala Kemenag didampingi K.H. Ainur Rofiq Thoyyib dan Kasi PD Pontren, menandai langkah awal 10 Duta Gresik menuju kompetisi bergengsi tersebut. (Kemenag Gresik/Telisik Hati)