BN News – Sinkronisasi Data Sarpras dan EMIS untuk Peningkatan Mutu Sarpras melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) diadakan Bidang Pendidikan Madrasah (Pendma) pada Senin (6/10) di Kampi Hotel Tunjungan, Surabaya. Tujuannya adalah memperkuat integrasi data, meningkatkan akurasi informasi sarana-prasarana madrasah, serta mendukung kebijakan peningkatan mutu pendidikan berbasis data yang valid.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendma, Sugiyo, para Ketua Tim Bidang Penmad, serta operator EMIS dan admin Simpatika dari seluruh Kantor Kemenag kabupaten/kota se-Jawa Timur dan dibuka secara resmi oleh
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim), Akhmad Sruji Bahtiar
Kepala Kanwil Kemenag Jatim, menegaskan pentingnya peran operator dan admin sistem dalam membangun tata kelola data pendidikan yang profesional dan berintegritas. Menurutnya, data bukan sekadar kumpulan angka atau laporan administratif, melainkan fondasi utama dalam setiap pengambilan keputusan.
“Data bukan sekadar angka. Di balik setiap data, ada kebijakan, ada kepercayaan, dan ada masa depan lembaga pendidikan. Karena itu, mari kita bersungguh-sungguh membangun data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Akhmad Sruji Bahtiar di hadapan peserta.
Ia mengingatkan bahwa validitas data menentukan banyak aspek penting, mulai dari penyaluran dana BOS, pembangunan sarana dan prasarana, hingga penerbitan ijazah dan akreditasi lembaga. Karena itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, meminta agar seluruh operator dan admin EMIS bekerja dengan penuh tanggung jawab, tidak sekadar menggugurkan kewajiban.
“Kita perlu komitmen dan kesungguhan. Jangan memanipulasi data hanya demi hasil yang tampak bagus di atas kertas. Manipulasi data adalah akar dari budaya kebohongan. Jika masyarakat tahu kita tidak jujur, mereka akan menilai kita kehilangan moralitas,” pesannya dengan nada tegas.
Kegiatan sinkronisasi ini menjadi momentum penting bagi satuan kerja pendidikan madrasah di Jawa Timur untuk memperkuat sinergi dan koordinasi lintas level. Dalam laporan kegiatan, Kabid Pendma, Sugiyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan pemutakhiran data yang konsisten antara sistem EMIS, Simpatika, dan PHTC (Pusat Harta dan Tata Kelola Sarpras).
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan seluruh data madrasah—mulai dari kondisi sarana-prasarana, jumlah peserta didik, guru, hingga kebutuhan pengembangan lembaga—benar-benar sinkron dan terintegrasi. Dengan begitu, kebijakan dan program peningkatan mutu madrasah di Jawa Timur bisa lebih tepat sasaran,” ujar Sugiyo.
Ia menambahkan, sistem PHTC merupakan inovasi Kemenag untuk mengoptimalkan pengelolaan sarpras madrasah berbasis data digital yang transparan, akuntabel, dan mudah diakses. Integrasi PHTC dengan EMIS menjadi kunci agar seluruh informasi aset dan sarpras madrasah dapat dipantau secara real-time dan berbasis bukti (evidence-based policy).
Bahtiar juga mengapresiasi peran besar para operator madrasah, admin EMIS, dan pengelola data yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjaga akurasi informasi pendidikan. Ia menilai, meskipun pekerjaan operator sering kali tidak terlihat, namun dampaknya sangat besar terhadap kemajuan madrasah.
“Saya tahu pekerjaan rekan-rekan operator sering kali berada di balik layar dan jarang disorot. Namun justru di tangan Anda-lah wajah data madrasah terbentuk. Jika datanya benar, maka programnya juga akan tepat. Mari jadikan pekerjaan ini sebagai ladang amal dan pengabdian,” tutur Bahtiar yang disambut tepuk tangan peserta.
Ia juga berpesan agar kegiatan ini tidak berhenti pada tataran teknis, tetapi menjadi awal dari gerakan bersama membangun Budaya Data yang Jujur, Akurat, dan Bermartabat di lingkungan pendidikan madrasah Jawa Timur.
Melalui kegiatan sinkronisasi ini, Bidang Pendma Kanwil Kemenag Jatim menegaskan komitmennya untuk terus mengawal mutu data pendidikan. Penguatan kapasitas operator dan admin sistem dilakukan tidak hanya untuk kepentingan administrasi, tetapi juga untuk membangun dasar kebijakan pendidikan yang lebih terarah, adil, dan berbasis kebutuhan nyata madrasah di lapangan.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan sesi pelatihan teknis, pendampingan sinkronisasi data, serta forum diskusi antara Kanwil dan Kemenag kabupaten/kota. Harapannya, setelah kegiatan ini, seluruh madrasah di Jawa Timur memiliki data yang lebih rapi, akurat, dan siap mendukung program peningkatan mutu madrasah menuju “Madrasah Mandiri, Berprestasi, dan Bermartabat.”
“Mari kita jadikan data sebagai cermin integritas dan komitmen kita. Data yang jujur akan melahirkan kebijakan yang adil, dan kebijakan yang adil akan menciptakan pendidikan yang bermartabat,” pungkas Kakanwil menutup sambutannya. (Kemenag Jatim/Telisik Hati)