LANGSUNG LUDES: Bazar 1.000 liter minyak goreng yang digelar PT Wilmar tidak kurang 2 jam langsung ludes. (Telisik Hati)
BUMINUSANTARANEWS.COM – PT Wilmar Nabati Indonesia (WINA) berkomitmen dalam mendukung kebijakan minyak goreng satu harga yang telah dikeluarkan pemerintah. Wujud dukungan itu ditunjukkan melalui bazar minyak goreng satu harga dan operasi pasar yang dilakukan perusahaan.
Seperti yang terlihat Kamis (03/02) kemarin, PT WINA menggelar bazar minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter di halaman perusahaan. Kegiatan ini mendapat sambutan dan antusiasme tinggi dari masyarakat di wilayah ring satu. Alhasil kurang dari 2 jam, 1.000 liter minyak goreng yang disediakan oleh perusahaan ludes.
Unit Business Head PT Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brandes mengatakan, kegiatan operasi pasar ini digelar sebagai bentuk dukungan PT WINA pada pemerintah yang telah menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga.
“Meskipun saat ini harga bahan baku mengalami kenaikan namun kami tetap mendukung dan mengamankan kebijakan pemerintah,” ujar Ridwan.
Pada operasi pasar kali ini, PT WINA telah menyiapkan sedikitnya 1.000 liter minyak goreng yang terbagi kedalam dua merk yakni Sania dan Fortune. Disebutkan, untuk minyak goreng Sania bisa dibeli oleh masyarakat dengan harga Rp 14.000 perliter sedangkan untuk merk Fortune kemasan ekonomis dijual Rp 13.500 perliter.
“Kegiatan operasi pasar ini akan terus kami lakukan, baik di lingkungan sekitar perusahaan maupun di desa-desa bekerjasama dengan pemerintah daerah maupun provinsi,” imbuhnya.
Ridwan berharap melalui operasi pasar ini fenomena “panic bunying” yang saat ini tengah terjadi bisa segera normal. Sehingga masyarakat tidak perlu membeli minyak goreng dalam jumlah banyak yang justru akan membuat warga lain tidak kebagian.
“Dalam melakukan operasi pasar ini sama sekali tidak mempengaruhi supply kami ke pasar ritel,” jelasnya.
Ditempat yang sama, General Affair PT Wilmar Nabati Indonesia, Andy Mahmud menambahkan, demi tertibnya kegiatan bazar minyak goreng satu harga ini setiap warga hanya boleh membeli dua liter minyak goreng. Selain itu pembeli juga diwajibkan membawa KTP untuk di data identitasnya.
“Kami melakukan screaning kepada pembeli agar tidak ada yang membeli lebih. Sehingga semua bisa kebagian,” kata Andy.
Disamping itu pihaknya juga melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi setiap pembeli yang datang. Diantaranya mengecek suhu tubuh, menyemprotkan hand sanitizer, mengatur tempat duduk agar berjarak dan mewajibkan penggunaan masker.
“Wilmar tidak akan berhenti disini saja, bersama pemerintah kami akan terus keliling dan mengurai permasalahan tingginya harga minyak goreng,” tandasnya. (Didik Hendri Telisik Hati)